Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tekanan Jual Mulai Sirna, IHSG Mantap di Level 6.200 Siang Ini

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memantapkan penguatannya di level 6.200 pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Jumat (28/12/2018).
Karyawan melintas di dekat monitor Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (16/10/2018)./Bisnis-Nurul Hidayat
Karyawan melintas di dekat monitor Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (16/10/2018)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memantapkan penguatannya di level 6.200 pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Jumat (28/12/2018).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,22% atau 13,33 poin ke level 6.203,97 pada akhir sesi I, setelah dibuka dengan kenaikan 0,16% atau 9,65 poin di posisi 6.200,30.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 6.191 – 6.211,87. IHSG melanjutkan kenaikannya setelah mampu rebound dan berakhir menguat 1,02% atau 62,79 poin di posisi 6.190,64 pada perdagangan Kamis (27/12).

Lima dari sembilan sektor menetap di zona hijau, dipimpin sektor aneka industri (+1,33%) dan industri dasar (+1,25%). Empat sektor lainnya, dipimpin sektor perdagangan yang melemah 0,71%, memilih berhenti di zona merah dan membatasi besarnya kenaikan IHSG.

Sebanyak 210 saham menguat, 166 saham melemah, dan 246 saham stagnan dari 622 saham yang diperdagangkan.

Saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang masing-masing naik 5,36% dan 0,77% menjadi pendorong utama terhadap penguatan IHSG pada akhir sesi I.

Sementara itu, indeks saham lainnya di kawasan Asia cenderung bergerak variatif siang ini, di antaranya indeks FTSE Straits Times Singapura (+0,58%), indeks FTSE Malay KLCI (-0,03%), indeks SE Thailand (+0,32%), dan indeks PSEi Filipina (+0,23%).

Indeks Nikkei 225 dan Topix Jepang masing-masing melemah 0,65% dan 0,63%, indeks Kospi Korea Selatan naik 0,46%, sedangkan indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China masing-masing menguat 0,49% dan 0,68%.

Bursa saham Asia secara keseluruhan menguat pada perdagangan hari ini setelah bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) berhasil mengakhiri perdagangan volatilnya di wilayah positif pada perdagangan Kamis (27/12), sekaligus menambah kenaikan dari sesi sebelumnya.

Berdasarkan data Reuters, indeks MSCI Asia Pacific selain Jepang naik 0,8%, meskipun telah melemah 3% sepanjang bulan Desember.

Pada perdagangan kemarin, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 260,37 poin atau 1,14% di 23.138,82, sedangkan indeks S&P 500 menguat 21,13 poin atau 0,86% di level 2.488,83 dan Nasdaq Composite berakhir menguat 25,14 poin atau 0,38% di 6.579,49.

Kenaikan ini terjadi sehari setelah Wall Street membukukan kenaikan persentase harian terbesarnya dalam hampir satu dekade setelah membukukan penurunan tajam pada awal pekan.

Namun, ketiga indeks utama tersebut tetap mencatat penurunan lebih dari 9% untuk Desember menyusul pelemahan pada awal bulan, ketika sejumlah faktor termasuk kekhawatiran atas perang dagang AS-China, perlambatan pertumbuhan global, dan kewaspadaan terhadap siklus pengetatan oleh bank sentral AS Federal Reserve membebani pasar finansial global.

“Tekanan jual pada ekuitas AS mulai menghilang, tetapi indeks VIX [volatilitas] masih sekitar 29 dan sentimen aset berisiko di antara investor masih berupaya pulih. Berlanjutnya penurunan pada pasar masih tetap menghantui,” kata Junichi Ishikawa, pakar strategi valas senior di IG Securities di Tokyo.

Indeks Volatilitas CBOE naik pada pertengahan pekan ke 36, level tertinggi sejak awal Februari. Sejak saat itu, pergerakannya mampu turun ke bawah 30 tetapi tetap jauh di atas level terendah di 15 yang dicapai pada awal Desember.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro