Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aneka Gas Industri (AGII) Akuisisi 99,99% Saham Samator Gas Industri  

Emiten distribusi gas PT Aneka Gas Industri Tbk. mengakuisisi secara penuh PT Samator Gas Industri (SGI) untuk memaksimalkan distribusi perseroan. Sebelum mengakuisisi hingga 99,99%, perseroan telah menjadi pemegang saham mayoritas SGI sebesar 75%.
Presiden Direktur PT Aneka Gas Industri Tbk. Rachmat Harsono memberikan keterangan kepada wartawan usai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), Selasa (26/6/2018)./Bisnis/Novita Sari Simamora
Presiden Direktur PT Aneka Gas Industri Tbk. Rachmat Harsono memberikan keterangan kepada wartawan usai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), Selasa (26/6/2018)./Bisnis/Novita Sari Simamora

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten distribusi gas PT Aneka Gas Industri Tbk. mengakuisisi secara penuh PT Samator Gas Industri (SGI) untuk memaksimalkan distribusi perseroan. Sebelum mengakuisisi hingga 99,99%, perseroan telah menjadi pemegang saham mayoritas SGI sebesar 75%.

Berdasarkan dokumen transaksi yang dipublikasikan perseroan, Aneka Gas Industri menyerap sisa 24,9% saham SGI yang dimiiki oleh PT Samator. Per 17 Desember 2018, perseroan resmi membeli saham SGI dengan nilai transaksi sebesar Rp328,68 miliar.

“Untuk akuisisi ini, kami menggunakan dana internal perusahaan. Setelah akuisisi ini, aktivitas bisnisnya akan tetap sama. Namun nanti conflict of interest bis aterhindar dan laba SGI akan sepenuhnya kami serap,” ungkap Direktur Utama Aneka Gas Industri Rachmat Harsono, Kamis (20/12/2018).

Rachmat menyampaikan untuk akuisisi perusahaan terafiliasi tersebut, perseroan juga telah memeroleh dukungan dari pemegang saham minoritas yaitu IFC (International Finance Coorporation) yang merupakan entitas anak World Bank.

Adapun, SGI merupakan anak usaha yang dibentuk oleh Aneka Gas Industri dan Samator yang fokus pada distribusi gas untuk peritel. Samator sendiri merupakan pemegang saham terbesar kedua perseroan yaitu sebesar 27,75%.

Emiten dengan sandi AGII tersebut melakukan distribusi produknya pada distributor. Rachmat menyampaikan pada tahun depan perseroan menargetkan kenaikan pendapatan sebesar 125 dari tahun ini, dengan setelah memperhitungkan masuknya SGI ke konsolidasi.

Setelah memasukkan SGI ke tubuh perseroan, Rachmat menyebut sejauh ini AGII tidak akan mengubah target kinerja dan operasional di 2019. Untuk tahun depan, dia menggelontorkan Rp300 miliar untuk  investasi alat-alat pemasaran, sekitar 10 filling station gas perseroan, sekaligus 2 on-sites untuk meningkatkan produksi perseroan.

“Target kami masih sama dan belum akan diubah. Kami terus mencari inovasi untuk mengembangkan aplikasi gas industri,” kata Rachmat.

Adapun, AGII menganggarkan belanja modal maksimal Rp300 miliar dari sejumlah sumber seperti fasilitas pinjaman dari sejumlah bank dengan total nilai lebih dari Rp200 miliar, dan kas internal perseroan.

Terkait target laba bersih, Aneka Gas Industri memprediksi pada 2019 bottomline akan berkisar 4%—5% dari total penjualan perseroan. Namun, porsi tersebut akan sangat bergantung pada upaya perseroan menata liabilitas.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan, bekas perusahaan pelat merah tersebut membukukan pendapatan sebesar Rp1,46 triliun sepanjang 9 bulan pertama tahun ini, meningkat 9,83% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu (yoy) yang sebesar Rp1,33 triliun.

Pada periode tersebut, perseroan mengantongi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp73,21 miliar, meningkat 9,45% secara yoy dari posisi Rp66,88 miliar.

Dengan durasi kontrak 5—15 tahun, AGII mengklaim dapat mengamankan sekitar 70% dari pendapatan pada tahun berikutnya. Sepanjang tahun ini, perseroan telah membukukan hingga 180 kontrak baik yang baru diperoleh maupun hasil perpanjangan.

“Sepanjang tahun ini kami juga membangun sebanyak 10 filling station sehingga jumlah total FS kami 100 unit. Pembangunan di tahun depan seluruhnya akan di luar Jawa. Pertumbuhan permintaan di Sumatra dan Sulawesi sangat potensial,” ungkap Rachmat.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper