Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Bisnis-27 Terdampak Sentimen Global Sepanjang 2018, Konstituen Baru Jadi Harapan

Indeks Bisnis-27 bergerak fluktuatif dengan kecenderungan menurun sepanjang tahun 2018 di tengah volatilitas yang mendera pasar saham global.

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Bisnis-27 bergerak fluktuatif dengan kecenderungan menurun sepanjang tahun 2018 di tengah volatilitas yang mendera pasar saham global.

Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan indeks Bisnis-27 telah turun 5,45% sepanjang tahun ini (year-to-date) hingga akhir perdagangan Selasa (18/12/2018).

Dibandingkan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), performa indeks Bisnis-27 sepanjang tahun 2018 terpantau mencatatkan penurunan lebih dalam. Pada periode yang sama, IHSG membukukan penurunan sebesar 4,31%.

Indeks Bisnis-27 Terdampak Sentimen Global Sepanjang 2018, Konstituen Baru Jadi Harapan

Performa indeks Bisnis-27 sepanjang tahun ini jauh lebih muram dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Pada periode yang sama tahun 2017, indeks Bisnis-27 justru mampu membukukan kenaikan positif sebesar 19,84%, bahkan melampaui kinerja IHSG yang naik 15,81%.

Indeks Bisnis-27 merupakan indeks yang terdiri dari 27 saham perusahaan tercatat yang dipilih berdasarkan kriteria fundamental, teknikal atau likuiditas transaksi dan akuntabilitas dan tata kelola perusahaan.

Pergerakan indeks Bisnis-27 biasanya mengikuti IHSG, sehingga ketika berbicara mengenai prospek, indeks Bisnis-27 akan mengikuti prospek IHSG yang bisa dipengaruhi kondisi makro bahkan skala global.

Sepanjang tahun 2018, indeks Bisnis-27 mencatatkan level penutupan terendahnya pada 28 Juni di level 482,08 setelah berakhir anjlok 2,37% atau 11,69 poin.

Saat itu, IHSG juga berakhir anjlok lebih dari 2% bersama dengan berlanjutnya pelemahan nilai tukar rupiah di tengah kekhawatiran perang dagang global.

Sementara itu, level penutupan tertinggi yang dibukukan indeks Bisnis-27 sepanjang 2018 adalah pada 23 Januari di posisi 611,48 setelah berakhir melonjak 3,09% atau 18,32 poin.

Pada saat yang sama, IHSG sedang getol-getolnya mencatatkan rekor tertinggi baru dengan menembus level 6.600. Pada perdagangan 23 Januari, IHSG ditutup melonjak 2,07% atau 134,80 poin di level 6.635,33, kisaran level penutupan tertingginya sepanjang masa.

Lonjakan pada kedua indeks saat itu sejalan dengan penguatan pasar saham Asia menuju level tertinggi baru sepanjang masa, menyusul rekor yang dibukukan bursa saham di Amerika Serikat (AS).

Hampir sepanjang tahun ini, pergerakan pasar saham domestik cenderung melemah. Sentimen global menjadi faktor utama yang menekan bursa saham pada umumnya, mulai dari isu perang dagang AS-China, penurunan harga komoditas, krisis Turki, hingga sentimen penaikan suku bunga oleh bank sentral AS Federal Reserve.  

Tekanan eksternal seperti spekulasi kenaikan suku bunga The Fed yang direncanakan empat kali dalam tahun ini semakin menambah pengetatan likuiditas global di tengah langkah bank sentral di banyak negara yang melakukan tight monetary policy.

Tidak hanya itu, dampak dari realisasi kebijakan Trump atas pengenaan tarif 25% pada barang impor dari China yang dimulai 6 Juli 2018 cukup menjadi perhatian investor dan berimbas pada kinerja indeks. 

Di sisi lain, sentimen positif seperti stabilisasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS beberapa kali juga mampu menopang pergerakan indeks. Intervensi oleh Bank Indonesia (BI) dengan melakukan bauran kebijakan seperti penaikan suku bunga, intervensi pada pasar valas, dan  pembelian SBN saat ada pembalikan modal asing dinilai berhasil mendorong stabilisasi nilai tukar rupiah.

Pada 1 November, pergerakan indeks Bisnis-27 kian terdorong perubahan konstituen pascaevaluasi rutin oleh Komite Indeks yang menelurkan 27 konstituen terbaik, berdasarkan pertimbangan free float minimum 7,5% yang merupakan ketentuan Bursa Efek Indonesia dan keterwakilan semua sektor dalam penyusunan Indeks Bisnis-27 kecuali sektor pertanian.

Berikut merupakan susunan konstituen terbaru Indeks Bisnis-27 periode 1 November 2018 – 30 April 2019.

Indeks Bisnis-27 Terdampak Sentimen Global Sepanjang 2018, Konstituen Baru Jadi Harapan

Konstituen terbaru Indeks Bisnis-27 terbukti mampu membawa perbaikan kinerja dengan melaju membentuk uptrend tumbuh secara year-to-date menjelang Desember, di samping karena keberhasilan bauran kebijakan Bank Indonesia dan meredanya gejolak perang dagang AS-China.

Sebagai motor baru, diharapkan konstituen tersebut dapat terus bergerak positif setelah sepanjang 2018. Faktor lain yang dapat mendongkrak Indeks Bisnis-27 adalah kemungkinan adanya window dressing yang disebabkan kecenderungan para emiten mempercantik portofolionya pada akhir tahun, selain spekulasi sikap dovish dari The Fed untuk tahun depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper