Bisnis.com, JAKARTA — PT Wijaya Karya Beton Tbk. berencana melakukan akuisisi atau menguasai sumber material alam pada 2019 untuk menjaga keberlangsungan proses produksi.
Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Beton Yuherni Sisdwi mengatakan emiten berkode saham WTON itu tengah memroses penguasaan lahan quarry pasir di Kalimantan Barat dan Sulawesi Selatan.
“Besaran investasi tahun depan di kisaran Rp400 miliar-Rp500 miliar. Besaran nilai tersebut terdiri atas beberapa aksi korporasi termasuk di dalamnya penguasaan atas quarry pasir alam,” ujarnya kepada Bisnis, baru-baru ini.
Yuherni menjelaskan akuisisi tersebut menjadi kunci untuk menjaga keberlangsungan agar proses produksi tetap berjalan lancar. Pasalnya, isu terbatasnya material pasir mulai muncul pada 2018.
Dia mengungkapkan potensial material pasir di dua lokasi yang dibidik perseroan mampu memenuhi kebutuhan sejumlah pabrik beton dalam 4-5 tahun mendatang. Dengan demikian, perseroan akan mampu mampu memenuhi kenaikan permintaan pasar produk beton.
“Permintaan pasar akan produk beton dalam waktu yang datang tumbuh di kisaran 15%-20%,” imbuhnya.
Sebagai catatan, Wijaya Karya Beton mengantongi pendapatan Rp4,1 triliun pada Januari-September 2018. Pencapaian tersebut naik 19,86% dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp3,42 triliun.
Adapun laba yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk tumbuh 26,9% secara tahunan. Laba bersih yang dikantongi WTON naik dari Rp220,48 miliar pada kuartal III/2017 menjadi Rp279,80 pada kuartal III/2018.