Bisnis.com, JAKARTA – Analis menilai aksi-jual yang terjadi belakangan ini sebagai kesempatan untuk membeli aset di negara-negara berkembang yang memiliki basis fundamental yang kuat.
Arjun Jayaraman, Pengelola Keuangan di Causeway Capital Management LLC., Los Angeles, menjelaskan bahwa kini tiba saatnya bagi investor untuk membeli aset di negara yang memiliki fondasi mata uang kuat, ekspor yang tinggi, dan surplus di dalam neraca berjalan.
“Salah satu hal menarik dari penularan adalah bahwa aksi jual dilakukan di [negara yang fundamentalnya] kuat dan lemah,” ujarnya, seperti dikutip Bloomberg, Kamis (6/9/2018).
Dia mengungkapkan, saham-saham seperti di India, Korea Selatan, dan Taiwan tampak menarik dalam situasi seperti sekarang ini.
Adapun, volatilitas pasar negara berkembang memang selalu merugikan negara-negara yang memiliki fundamental lemah. Argentina yang memiliki inflasi tinggi menjadi negara yang pertama kali kelabakan akibat aksi-jual investor disusul Turki akibat lira yang anjlok di hadapan dolar AS dipicu tensi diplomatik.