Bisnis.com, JAKARTA – Emiten produsen kertas PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk. membagikan dividen total sebesar US$39,22 juta untuk kinerja tahun buku 2017. Dengan perhitungan kurs tengah Bank Indonesia, nilai dividen tersebut setara dengan Rp547,1 miliar.
Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dilaksanakan perseroan pada Rabu (27/6/2018), manajemen emiten dengan sandi INKP tersebut menyebut ividen tunai per lembar saham yang akan dibagikan yaitu sebesar Rp100.
Adapun, nilai dividen sebesar US$39,22 juta tersebut setara dengan 9,5% dari total laba bersih yang diraup perseroan sepanjang 2017 yaitu US$413,2 juta.
Selain untuk pembagian dividen, laba bersih perseroan juga digunakan untuk cadangan perusahaan yaitu sebesar US$1 juta, atau setara Rp13,95 miliar. Sisanya, akan dimasukkan entitas Grup Sinarmas tersebut sebagai saldo laba atau retained earnings.
Direktur Indah Kiat Pulp and Paper Kurniawan Yuwono menyampaikan perseroan membukukan kinerja positif selama 2017. Penjualan neto perseroan mengalami kenaikan, didukung oleh peningkatan volume penjualan dan margin yang lebih baik.
“Laba usaha konsolidasi pun mengakami peningkatan, karena kenaikan margin laba,” ungkap Kurniawan di Jakarta, Rabu (27/6/2018).
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, Indah Kiat membukukan penjualan US$3,13 miliar sepanjang tahun lalu, meningkat 14,9% dibandingkan tahun 2016. Emiten dengan kode saham INKP tersebut membukukan lonjakan laba bersih 103,84% menjadi US$413,21 juta selama 2017.
Adapun, perusahaan produsen kertas milik Grup Sinarmas lainnya yaitu PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. memutuskan pembagian dividen sebesar US$6,7 juta untuk tahun buku 2017, atau setara dengan Rp93,4 miliar.
Dengan nilai tersebut, dividen tunai per saham emiten dengan kode saham TKIM tersebut adalah sebesar Rp30. Jika dihitung dari laba bersih, rasio dividen TKIM mencapai 24,5%. Perseroan juga menggunakan US$1 juta sebagai cadangan perusahaan, sisanya akan digunakan sebagai laba ditahan.
Tjiwi Kimia membukukan penjualan US$1,01 miliar pada 2017, meningkat 1,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Sepanjang 2017, laba neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk emiten dengan sandi TKIM tersebut melonjak 254,6% menjadi US$27,3 juta.