Bisnis.com, JAKARTA - PT Catur Sentosa Adiprana Tbk. (CSAP) gencar memacu pertumbuhan segmen ritel modern bahan bangunan dan home improvement dengan membuka Mitra10 ke-27 di Pesanggrahan.
Corporate Secretary PT Catur Sentosa Adiprana Tbk, Idrus Widjajakusuma mengungkapkan, perseroan baru meresmikan toko yang menempati lahan seluas 3.245m2 dan luas bangunan seluas 4.282m2 dengan selling area seluas 2.000m2 dengan menjual sekitar 20.000 stock keeping unit (SKU)/ items barang mulai dari aneka keramik, cat, atap hingga home appliances dan peralatan pertukangan.
“Manajemen menekankan pada skspansi strategi yang agresif Mitra10 untuk memperkuat pangsa pasar. Pada masa mendatang, lokasi toko akan dikonsentrasikan di Jabotabek, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi.“ jelasnya dalam keterangan resmi, Rabu (30/5/2018).
CSAP adalah perusahaan distribusi terbesar & terkemuka di bahan bangunan, kimia dan Consumer Goods/FMCG, dan pemilik jaringan tokoMitra10 & Atria. Mitra10 mengusung konsep ritel modern, one stop shopping yang didukung oleh suasana berbelanja yang nyaman, aman dengan pilihan barang yang lengkap dan harga yang terjamin (price integrity).
Dia mengatakan, pilihan item barang khusus di Mitra10 Pesanggrahan mencapai 20.000 SKU, yakni hampir 80% merupakan produk lokal sehingga turut memajukan industri Tanah Air. Untuk meningkatkan pembelian, Mitra10 menawarkan beragam promo menarik seperti potongan harga khusus selama periode pembukaan, harga khusus pemilik kartu anggota Mitra10, tambahan diskon dari kartu kredit BNI serta harga spesial untuk pembelian dalam jumlah tertentu.
Pemilihan gerai superstore Mitra10 tidak lepas dari pertumbuhan komplek residensial disekitar lokasi yang menjadi target utama Mitra10. Untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen, Mitra10 juga menyiapkan layanan antar barang gratis.
Prospek usaha CSAP tidak terlepas dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang ditargetkan oleh pemerintah sebesar 5,4%. Menurutnya, pertumbuhan ini tidak terlepas kaitannya dengan konsumsi dan kebutuhan akan perumahan oleh masyarakat Indonesia.
Idrus menilai, konsumsi rumah tangga juga meningkat 5,1% dengan tingkat inflasi 3,5% dan backlog kebutuhan akan rumah telah mencapai 13 juta rumah. Dengan indikator ini, CSAP sangat optimis bahwa iklim usaha di Indonesia sangat kondusif dan mendorong pertumbuhan prospek usaha CSAP yang fokus di bidang bahan bangunan baik itu distribusi maupun ritel moderen.
Adapun strategi CSAP pada tahun ini yakni menargetkan segmen ritel modern tumbuh 15% untuk menopang target pendapatan konsolidasi perseroan yang ditargetkan sebesar Rp11 triliun pada 2018. Di sisi lain, CSAP selaku induk usaha telah menyiapkan belanja modal sebesar Rp400 miliar dimana Rp250 miliar dialokasikan untuk segmen ritel modern.
Idrus menambahkan, strategi yang agresif disegmen ritel tersebut tidak lepas dari rencana besar Perseroan untuk memiliki 50 jaringan ritel modern Mitra10 pada tahun 2020 mendatang. Untuk memperkuat struktur permodalan dan rencana ekspansi, CSAP berencana untuk melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) dalam rangka pendanaan kegiatan usaha Perseroan dan anak perusahaan Perseroan kepada investor melalui private placement atau penawaran terbatas kepada beberapa investor potensial.
Adapun saham yang akan diterbitkan dalam PMTHMETD kepada investor dengan jumlah sebanyak-banyaknya 405.305.292 saham atau sebesar 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Rencana ini akan dimintakan persetujuan melalui RUPSLB yang akan diselenggarakan pada tanggal 28 Mei 2018.