Bisnis.com, DENPASAR -- Komunitas investor saham di Bali ragu untuk menanamkan sahamnya pada perusahaan lokal yang baru go public.
Ketua Bali Exotic Stocks Traders Dharmayasa mengatakan perusahaan lokal yang baru melakukan initial public offering (IPO) cenderung masih rentan. Pihaknya pun hanya menyarankan anggota untuk menanamkan modal pada perusahan yang sudah besar.
Menurutnya, niatan untuk menanamakan saham di perusahan lokal baru ada apabila telah melantai di saham paling tidak selama dua tahun dengan laporan keuangan yang jelas.
"Kalau dari segi komunitas kami tidak menyerankan mencari IPO karena masih baru dan tidak tahu fundamental perusahaan," katanya, Sabtu (!4/4/2018).
Sementara, saat ini Bursa Efek Indonesia (BEI) sedang mendorong perusahaan lokal di Bali untuk melantai di bursa saham.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio mengatakan perusahaan lokal di Bali berpotensi besar melantai di bursa saham.
Adapun Bali bisa kedatangan hingga 5 juta wisatawan mancanegara (wisman) tiap tahun. Sehingga pendapatan dan perkembangan perusahaan yang bergerak di bidang akomodasi dan makan minum akan tinggi.
"Kalau turis yang datang sebanyak 5 juta atau lebih banyak dari penduduk lokal pasti ada perusahaan travel yang besar dan saya akan datang kalau mereka undang," katanya.