Kurs Tengah Terdepresiasi 15 Poin, Mayoritas Mata Uang Asia Melemah

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Selasa (3/4/2018) di level Rp13.765 per dolar AS, terdepresiasi 15 poin atau 0,10% dari posisi Rp13.750 per dolar AS pada Senin (2/4/2018).

Kurs jual ditetapkan Rp13.834 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp13.696 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp138.

Di pasar spot, nilai tukar rupiah terpantau melemah 12 poin atau 0,08% ke Rp13.764 per dolar AS pada pukul 11.00 WIB.

Pagi tadi pergerakan rupiah dibuka dengan depresiasi tipis 4 poin atau 0,03% di Rp13.757 per dolar AS, setelah berakhir melemah 25 poin atau 0,18% di posisi 13.753 pada perdagangan Senin (2/4).

Mayoritas mata uang lainnya di Asia juga melemah terhadap dolar AS, dipimpin won Korea Selatan yang terdepresiasi 0,21%. Di sisi lain, dolar Singapura dan rupee India masing-masing terpantau menguat 0,16% dan 0,14%.

Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback terhadap sejumlah mata uang utama dunia turun 0,07% atau 0,059 poin ke level 89,993 pada pukul 10.51 WIB.

Sebelumnya indeks dolar dibuka turun hanya 0,004 poin di level 90,048, setelah pada perdagangan Senin (2/4) berakhir naik 0,09% atau 0,078 poin di posisi 90,052.

Dolar AS terkoreksi seiring memanasnya tensi perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China, sehingga memicu kekhawatiran atas prospek pertumbuhan global sekaligus menekan minat investor terhadap aset berisiko.

China mengumumkan akan mengenakan tarif impor tambahan sebesar hingga 25% terhadap 128 produk AS, sebagai bentuk respons terhadap tarif yang diberlakukan AS terhadap impor aluminium dan baja.

“Minat investor terhadap aset berisiko mungkin tidak akan pulih dengan cepat kecuali terlihat pengenduran dalam ketegangan perdagangan AS-China,” kata Stephen Innes, kepala perdagangan di Asia-Pasifik untuk Oanda di Singapura, seperti dikutip Reuters.

Kurs Transaksi Bank Indonesia (Rupiah)

Sumber: Bank Indonesia