Bisnis.com, JAKARTA – Emiten jasa pandu dan tunda kapal, PT Jasa Armada Indonesia Tbk. atau IPCM mengandalkan kontrak-kontrak bisnis ship-to-ship baru, guna mengompensasi hilangnya pendapatan perseroan dari aktivitas pemanduan kapal di wilayah kerja Pelindo II.
Pada tahun lalu, Kementerian Perhubungan mengeluarkan surat edaran yang menyebut pelimpahan tugas penundaan kapal dipegang oleh masing-masing pemegang limpahan, yang mana aktivitas tersebut pada wilayah kerja Pelindo II, dipegang sendiri oleh BUMN pelabuhan tersebut.
Direktur Keuangan PT Jasa Armada Indonesia Tbk. Herman Susilo menyebut perseroan hanya kehilangan pendapatan dari aktivitas pemanduan kapal pada wilker Pelindo II, namun dapat memaksimalkan pada lini lain seperti TUKS, Inland Waterways, dan STS.
Oleh karena itu, pada tahun ini perseroan menargetkan dapat memperoleh kontrak dari sedikitnya lima perusahaan energi untuk jasa ship-to-ship (STS). Bisnis ini diharapkan dapat mengembalikan pendapatan perseroan yang turun pada 2017 lalu.
“Kami harap dengan semakin banyak STS yang kami tangani, maka semakin banyak pendapatan dari situ. Sejauh ini kami menargetkan lima [perusahaan] karena kami juga harus siapkan sistem dan SDM-nya, mengingat aktivitas offshore itu lokasinya bisa di tengah laut,” ungkap Herman di Jakarta, Senin (2/4/2018).
Herman mengungkapkan perusahaan telah mendapatkan izin pelimpahan dari Kementerian Perhubungan untuk tiga lokasi STS yaitu Pelabuhan Banten, Pelabuhan Tanjung Jabung, dan terminal khusus Nusantara Regas di DKI Jakarta. Sayangnya, anak usaha Pelindo II tersebut enggan mengungkapkan nilai kontrak yang sudah didapat.
Baca Juga
Adapun, PT Jasa Armada Indonesia Tbk. membukukan penurunan pendapatan yang cukup besar pada tahun lalu. Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan, pendapatan perusahaan pada 2017 turun 9,7% menjadi Rp746,65 miliar.
Untuk dapat meningkatkan pendapatan, perseroan akan agresif menjajaki kerjasama kapal pandu-tunda dengan pelabuhan-pelabuhan khusus milik swasta. “Misalnya PT Chandra Asri yang punya pelabuhan private, kami mau ekspansi ke pelabuhan seperti itu,” ungkap Herman.