Bisnis.com, JAKARTA -- Emiten pelayaran PT Berlian Laju Tanker Tbk. optimistis saham perseroan bisa kembali diperdagangkan pada kuartal III/2018.
Direktur Berlian Laju Tanker (BLTA) Antony Budiawan mengungkapkan perseroan telah melakukan konversi utang menjadi saham melalui tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non-HMETD) atau private placement.
"Kalau bisa di awal kuartal III/2018, saham kami sudah bisa diperdagangkan kembali," ungkapnya di Jakarta, Jumat (16/3/2018).
Saham BLTA berhenti diperdagangkan pada awal 2012 oleh otoritas bursa dan diperpanjang pada 2013 hingga sekarang.
Suspensi pada 2012 turut didasari oleh permintaan perseroan yang saat itu mengalami masalah sehingga tidak mampu melakukan pembayaran atas seluruh fasilitas pinjaman bank dan obligasinya. Perusahaan ini pun kemudian diajukan ke pengadilan dengan gugatan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) oleh salah satu krediturnya.
Adapun update restrukturisasi utang BLTA adalah utang tanpa jaminan telah dikonversi menjadi saham baru seri A, sebanyak 11,93 miliar saham dengan nilai nominal Rp62,5 per saham. Konversi utang tersebut sesuai dengan hasil rapat kreditur pada 14 Agustus 2015.
Hingga 28 Februari 2018, sertifikat saham BLTA dari hasil konversi utang telah diambil oleh kredit sebanyak 9,14 miliar saham, sedangkan 2,79 miliar saham sisanya belum diambil oleh eks pemegang obligasi HY dan CB. Untuk mendistribusikan saham baru seri A kepada pemegang saham, BLTA bekerja sama dengan Wali Amanat HSBC untuk menuntaskannya.