Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Dampak Larangan Transshipment pada Dua Putra Utama Makmur (DPUM)

Emiten perikanan, PT Dua Putra Utama Makmur Tbk. menilai kebijakan transshipment berpotensi meningkatkan biaya perusahaan.
PT Dua Putra Utama Makmur/duaputra.com
PT Dua Putra Utama Makmur/duaputra.com

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten perikanan, PT Dua Putra Utama Makmur Tbk. menilai kebijakan transshipment berpotensi meningkatkan biaya perusahaan.

Corporate Secretary DPUM Denny Yulianto mengatakan, kebijakan transshipment memberikan keuntungan bagi negara, karena saat ini semua kapal harus melakukan bongkar muat di pelabuhan pangkalan. Namun, dampak yang dirasakan oleh perseroan adalah penaikan biaya yang dinilai belum memberikan dampak siginfikan kepada perusahaan.

"Sampai sekarang, kenaikan biaya enggak terlalu terasa," ungkapnya saat dihubungi Bisnis.com, pekan silam.

Denny mengungkapkan, kebijakan transshipment tersebut berasal dari, banyaknya kapal-kapal di Indonesia yang melakukan bongkar-muat di tengah laut, lalu membawanya ke luar Indonesia. Untuk mengantisipasi aktivitas ilegal tersebut, pemerintah melarang bongkar muat di tengah laut (transshipment).

Larangan transshipment, kata Denny, memberikan keuntungan bagi Indonesia, karena ikan yang ada di Indonesia bisa dikonsumsi oleh penduduk Indonesia. Hingga akhir tahun ini, emiten bersandi saham DPUM memproyeksikan nilai penjualan akan mencapai Rp1,3 triliun.

Hingga Januari 2018, total penjualan yang dibukukan oleh DPUM sudah melampaui Rp100 miliar. Denny mengatakan, tren yang terjadi pada awal tahun ini adalah penaikan.

Pada tahun lalu, DPUM mencatatkan pendapatan senilai Rp1,2 triliun, tumbuh 24% dari posisi Rp966,88 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Denny menuturkan, DPUM baru saja memperluas ke segmen consumer good, sehingga porsi penjualan untuk diekspor berpotensi memberikan kontribusi lebih tinggi terhadap pendapatan.

Sejak akhir tahun lalu, DPUM memperluas segmen dari perdagangan menjadi consumer goods ke segmen premium. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah bagi DPUM. Pada 2017, komposisi pendapatan terdiri dari 70% dipasarkan di dalam negeri dan sisanya sebanyak 30% diekspor.

Negara tujuan ekspor DPUM sebanyak 70% ada di Jepang, lalu sisanya adalah Amerika Serikat, Eropa, dan Australia. Denny mengatakan, penjualan ke Australia masih belum terlalu besar, sehingga pada 2018 perseroan akan meningkatkan penetrasi ke Australia.

Perubahan yang cukup signifikan akan terjadi pada tahun ini. Denny memproyeksikan, kontribusi ekspor terhadap pendapatan akan naik dari 30% menjadi 50% dan 50% akan berasal dari dalam negeri.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper