Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Volatilitas Meningkat Pascatestimoni Powell, Wall Street Meluncur

Tiga indeks saham acuan di bursa Wall Street mengalami penurunan harian terbesar sejak aksi jual melanda pasar saham tiga pekan lalu.
Bursa saham AS/Reuters
Bursa saham AS/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Tiga indeks saham acuan di bursa Wall Street mengalami penurunan harian terbesar sejak aksi jual melanda pasar saham tiga pekan lalu.

Bursa Amerika Serikat (AS) melemah akibat terbebani testimoni Gubernur The Federal Reserve Jerome Powell yang membangkitkan kembali kekhawatiran tentang kenaikan suku bunga lebih dari yang diperkirakan tahun ini.

Pada perdagangan Selasa (27/2/2018), Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 1,16% atau 299,24 poin di level 25.410,03, indeks S&P 500 melorot 1,27% atau 35,32 poin di 2.744,28, dan indeks Nasdaq Composite berakhir melemah 1,23% atau 91,11 poin di level 7.330,35.

Ketiga indeks tersebut membukukan penurunan persentase harian terbesarnya sejak 8 Februari.

Di depan Parlemen AS pada Selasa waktu setempat, Powell menyampaikan pandangan optimistis tentang ekonomi AS serta menyatakan sejumlah data telah memperkuat optimismenya terhadap inflasi.

Menyusul penyampaian testimoninya itu, para pelaku pasar meningkatkan spekulasi mereka atas potensi penaikan suku bunga sebanyak empat kali tahun ini oleh bank sentral AS tersebut.

Imbal hasil obligasi pun meningkat, sedangkan indeks Cboe Volatility, barometer yang menjadi acuan atas perkiraan volatilitas jangka pendek pada indeks S&P 500, naik 2,79 poin menjadi 18,59, juga kenaikan satu hari terbesar dalam hampir tiga pekan.

Penyampaian testimoni ekonomi semi-tahunan pertama oleh Powell sebagai Gubernur The Fed di depan Parlemen AS datang di saat yang sensitif untuk pasar.

Pasar telah berusaha pulih dari aksi jual baru-baru ini, yang memastikan pasar berada dalam kondisi koreksi, atau turun 10% dari rekor level tertinggi yang dibukukan pada 26 Januari.

Kekhawatiran seputar kenaikan suku bunga AS sebagian telah memicu aksi jual. Dalam naskah pernyataan yang disiapkan sebelumnya, Powell telah mengisyaratkan bahwa The Fed akan tetap mengikuti kenaikan suku bunga saat ini, namun komentarnya di depan Parlemen tampaknya mengejutkan pasar.

“Dia mengatakan bahwa ekonomi semakin kuat, yang secara halus memberi indikasi bahwa dia akan menaikkan proyeksinya untuk kenaikan suku bunga sebanyak empat kali tahun ini,” kata Michael O'Rourke, chief market strategist di JonesTrading, Connecticut, seperti dikutip Reuters.

The Fed sebelumnya telah banyak diantisipasi akan menaikkan suku bunga bulan depan, dengan total tiga kali penaikan tahun ini. Para pembuat kebijakan The Fed kemudian akan merilis proyeksi baru mereka, termasuk pandangan mengenai arah kenaikan suku bunga yang pantas di masa mendatang, dalam pertemuan kebijakan bulan depan.

Di sisi lain, saham Comcast turun 7,4% setelah raksasa kabel tersebut menawarkan untuk membeli Sky senilai US$31 miliar dalam sebuah pendekatan yang tidak diminta. Saham Comcast menjadi penekan terbesar terhadap S&P 500. Adapun saham Disney turun 4,5% dan Twenty-First Century Fox turun 3%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper