Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil terpantau menguat seiring dengan kenaikan ekspor periode 1—20 Februari di Malaysia di samping melemahnya mata uang ringgit.
Tercatat, harga CPO kontrak teraktif Mei 2018 naik tipis 13 poin dan menetap di level 2.498 ringgit (US$638,24) per ton. Harga CPO berjangka di bursa Malaysia Derivatives Exchange terpantau menghijau keseluruhannya.
Penguatan harga terjadi seiring dengan data ekspor CPO Malaysia yang mengalami kenaikan. Berdasarkan data Intertek Testing Services, ekspor produk kelapa sawit Malaysia untuk periode 1—20 Februari 2018 naik 8,8% menjadi 791.992 ton dari 727.958 ton pada bulan lalu.
Baca Juga
Kendati demikian, menurut seorang pedagang yang berbasis di Kuala Lumpur, ekspor di akhir—akhir ini sedikit melambat dibandingkan 10 hari pertama pada bulan kedua di Tahun Anjing Tanah ini.
“Ekspor melambat sedikit dibandingkan dengan awal bulan ini ketika jumlahnya naik hampir 15% dalam sepuluh hari pertama di Februari,” katanya, dilansir dari informasi Malaysian Palm Oil Council (MPOC).
Pedagang tersebut menuturkan bahwa pasar kelapa sawit Malaysia didukung oleh ketatnya produksi di Indonesia dan penurunan output yang diharapkan pada Februari lantaran masa kerja yang pendek.