IHSG Berbalik ke Zona Merah Pada Awal Dagang, Finansial Jadi Penekan

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak fluktuatif pada awal perdagangan hari ini, Kamis (22/2/2018), setelah kembali berakhir di zona merah pada sesi perdagangan sebelumnya.

IHSG hari ini dibuka di zona hijau dengan kenaikan 0,04% atau 2,95 poin di level 6.646,35. Pergerakannya kemudian berbalik ke zona merah dan turun 0,05% atau 3,25 poin ke level 6.640,15 pada pukul 09.08 WIB.

Adapun pada perdagangan Rabu (21/2), IHSG berakhir melemah 0,29% dan ditutup di level 6.643,40, pelemahan di hari kedua berturut-turut.

Sebanyak 10 saham bergerak menguat, 13 saham bergerak melemah, dan 549 saham stagnan dari 572 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pagi ini.

Empat dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak di zona merah dengan tekanan utama sektor finansial (-0,47%) dan perdagangan (-0,25%). Adapun lima sektor lainnya bergerak di zona hijau, dipimpin aneka industri yang menguat 0,51%.

Profindo Sekuritas Indonesia memprediksi IHSG akan bergerak mixed cenderung melemah dengan rentang 6.583--6.693 pada perdagangan hari ini.

Analis Yuliana mengatakan IHSG melanjutkan pelemahan pada hari kedua pada perdagangan Rabu (21/2), seiring pelemahan mayoritas sektor.

Dia menjelaskan indeks membentuk three inside down candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi bearish continuation. Indeks masih mencoba bertahan di atas MA5. Sementara itu, indikator stochastic menunjukkan deadcross di area jenuh beli.

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis27 bergerak fluktuatif pagi ini dengan turun 0,30% atau 1,80 poin ke 602,26 pada pukul 09.09 WIB, setelah dibuka di zona hijau dengan kenaikan 0,11% atau 0,64 poin di level 604,70.

Sementara itu, indeks saham lainnya di Asia Tenggara terpantau memerah pagi ini, dengan indeks FTSE Straits Time Singapura (-0,83%), indeks FTSE KLCI Malaysia (-0,01%), dan indeks PSEi Filipina (-0,91%).

Saham-saham yang melemah pada awal perdagangan:

Saham-saham yang menguat pada awal perdagangan:

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel