Bisnis.com,CILEGON — PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. menargetkan harga saham perseroan dapat menembus Rp800-Rp1.000 dalam jangka panjang.
Direktur Utama Krakatau Steel Mas Wigrantoro Roes Setiyadi menyampaikan hal tersebut dapat terealisasi apabila proyek blast furnace selesai dikerjakan pada April 2018.
Pasalnya, hal tersebut merupakan bagian dari upaya emiten berkode saham KRAS itu untuk melakukan efisiensi dan mengembangkan kapasitas produksi.
“Target harga saham mencapai Rp800-Rp1.000 per lembar. Harga pasar merefleksikan ekspektasi pemilik saham kepada kami,” ujarnya di Cilegon, Senin (12/2).
Dia menjelaskan bahwa nantinya fasilitas blast furnace akan memberikan efisiensi biaya produksi US$58 per ton. Saat ini, di kompleks produksi baja Cilegon telah beroperasi blast furnace milik anak usaha, PT Krakatau Posco.
Baca Juga
Berdasarkan data Bloomberg, harga saham KRAS ditutup menguat 4 poin ke level Rp484 per lembar. Dengan demikian, selama periode berjalan pergerakan harga menguat 14,15%.
KRAS tahun ini memasang target mengungkapkan perusahaan memasang target untung US$24 juta. Hal itu sejalan dengan pencapaian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu yang terus mengurangi kerugian sejak 2012.
Menurut prognosis atau laporan keuangan yang belum diaudit, emiten berkode saham KRAS tersebut membukukan kerugian senilai Rp1,17 triliun atau setara US$87,96 juta dengan asumsi US$1 senilai Rp13.300.
Dengan demikian, jumlah tersebut lebih rendah dibandingkan dengan rugi yang dibukukan pada 2016 senilai US$171,69 juta.