Bisnis.com, JAKARTA—Perusahaan yang bergerak di bidang industri mesin pembangkit listrik PT Sky Energy Indonesia Tbk., siap melakukan penawaran umum saham perdana dengan melepas saham maksimal 20% dari modal ditempatkan dan disetor.
Manajemen Sky Energi dalam publikasinya Kamis (8/2/2018) menyampaikan, untuk melantai di Bursa Efek Indonesia perusahaan siap melepaskan saham sebanyak-banyaknya sebesar 203,26 juta lembar. Volume itu setara dengan 20,002% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan.
Nilai nominal adalah Rp100. Namun, manajemen belum menyebutkan harga penawaran dan jumlah penawaran umum perdana saham.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana efek ialah PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia. Berikut rencana jadwal IPO Sky Energy.
Masa penawaran awal : 8—28 Februari 2018
Tanggal Efektif : 13 Maret 2018
Masa Penawaran Umum : 15—21 Maret 2018
Tanggal Penjatahan : 23 Maret 2018
Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 27 Maret 2018
Tanggal Distribusi Saham Elektronik : 27 Maret 2018
Tanggal Pencatatan di BEI : 28 Maret 2018
Saat ini, pemegang saham perseroan ialah PT Trinitan global Pasifik sebesar 86,88% dan Hitachi High Technologies Pte.Lte senilai 13,12%. Setelah IPO, masing-masing pemegang saham mengantongi kepemilikan terhadap Sky Energy sejumlah 69,50% dan 10,49%.
Baca Juga
Perseroan juga menyetujui adanya program kepemilikan saham karyawan atau Employee Stock Allocation (ESA). Jumlah saham yang ditawarkan dalam rangka ESA ialah 250.000 lembar atau setara dengan 0,0002% volume modal ditempatkan dan disetor.