Bisnis.com,JAKARTA— PT Wijaya Karya Beton Tbk. menargetkan nilai kontrak baru Rp7,8 triliun pada 2018 atau naik 23,80% dari target tahun lalu Rp6,3 triliun.
Yushadi, Investor Relation Wijaya Karya Beton menjelaskan bahwa perusahaan 50% kontrak baru yang berasal dari proyek infrastruktur. Sisanya, emiten berkode saham WTON tersebut menyasar pekerjaan di luar infrastruktur.
“Target kontrak baru 2018 Rp7,8 triliun dengan pembagian kira-kira 70% dari pemerintah dan 30% dari swasta,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (1/2).
Yushadi mengatakan sejumlah proyek yang akan dipasok oleh perusahaan pada tahun ini yakni pekerjaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Asam-Asam, Kalimantan Selatan, kereta cepat ringan (LRT) Jabodetabek, dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Selain itu, masih banyak lagi proyek yang disasar oleh pihak perseroan.
“Sebetulnya banyak sekali yang disasar untuk perolehan kontrak tahun ini namun angkanya kecil-kecil saja tetapi jumlah pekerjaannya tersebar luas di sejumlah wilayah Indonesia,” paparnya.
Pada 2017, sambungnya, WTON mendapatkan 2.400 pesanan dengan wilayah proyek yang tersebar. Dengan demikian, realisasi kontrak baru pada 2017 senilai Rp7,1 triliun berhasil melewati target yang dipasang Rp6,3 triliun.
Baca Juga
Tahun ini, WTON masih optimis dapat mencapai target meski sejumlah proyek infrastruktur yang dikebut pemerintah akan rampung. Sejumlah proyek di bidang energi dan transportasi diyakini akan mendorong permintaan beton precast domestik.
Seperti diketahui, WTON juga mamasang target pertumbuhan pendapatan dan laba bersih 20% pada 2018. Perseroan berharap aktivitas pemilihan kepala daerah (Pilkada) tidak mengganggu proyek yang tengah dikerjakan.