Bisnis.com, JAKARTA - Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) memasuki zona merah pada perdagangan kemarin, Kamis (1/2). Pergerakan IHSG terpelanting meski pada sesi perdagangan awal masih berada di zona hijau.
Kemarin, IHSG ditutup mengalami perlemahan 0,11% atau 7,17 basis poin ke level 6.598,46. Pada pembukaan perdaganga, IHSG sempat mengalami penguatan 0,30% atau 19,72 basis poin ke level 6.625,35.
Pada perdagangan hari sebelumnya, Rabu (31/1), IHSG tercatat ditutup menguat 0,46% atau 30,14 basis poin di level 6.065,63. IHSG terpantau terus menguat hingga menyentuh level 6.658 hari ini.
Kendati demikian, penguatan IHSG terkikis menjelang tutup dagang hingga berbalik ke zona merah. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran level 6.598,46 – 6.658,88.
Dari 571 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 192 saham menguat, 181 saham melemah, dan 198 saham stagnan. Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis—27 berakhir di zona merah dengan penurunan 0,05% atau 0,27 basis poin ke level 592,77, setelah pada perdagangan Rabu (31/1) ditutup menguat 0,23% ke level 593,05.
Berdasarkan data Bloomberg, lima dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona merah, dipimpin sektor industri dasar yang melemah 1,34% dan konsumer yang turun sebesar 0,76%. Adapun empat sektor lainnya berakhir di zona hijau, dipimpin sektor aneka industri yang menguat 0,88%.
Baca Juga
Indeks saham lainnya di Asia Tenggara terpantau bergerak variatif dengan indeks FTSE Malay KLCI melemah 0,10%, indeks PSEi Filipina turun 0,29%, indeks FTSE Straits Time Singapura menguat 0,37%, dan indeks SE Thailand terkerek 0,41%.
Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar nafi mengungkapkan data inflasi yang cukup baik dan indeks kinerja sektor manufaktur yang di atas ekspektasi tidak mampu menahan aksi jual investor menjelang akhir sesi perdagangan diawal bulan Februari.
“Investor asing pun tercatat melakukan net sell hingga Rp906,98 miliar dengan saham BBCA, BBRI dan TLKM yang terjual terbanyak berdasarkan net value,” ungkap Lanjar dalam riset, Kamis (1/2).
Lanjar menyampaikan pergerakan IHSG terkonsolidasi setelah mencoba kembali tutup diatas MA5 dilevel 6625. Indikator stochastic bergerak bearish seiring RSI yang terus tertekan dari area overbought.
Menurutnya, kondisi IHSG secara teknikal diprediksi masih akan bearish dengan potensi pergerakan di kisaran level 6.500. oleh karena itu, IHSG diprediksi masih menghadapi risiko kembali tertekan dengan rentang pergerakan 6.500—6.625.
Sementara itu, Vice President Research Departement William Surya Wijaya menyampaikan rilis data perekonomian yang dipublikasikan pada awal bulan Februari menunjukkan inflasi dalam kondisi terkendali.
Faktor tersebut dapat menopang pola pergerakan naik dari IHSG. Selain itu, rilis kinerja tahunan dari emiten yang masih terus berlangsung dan diperkirakan bertumbuh akan turut memberikan sentimen positif tehadap pola gerak IHSG.
“Hari ini IHSG berpotensi masuk ke zona hijau dengan rentang pergerakan 6.519—6.702,” ungkap William.