Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa China Perpanjang Pelemahan pada Hari Kedua

Dua indeks saham acuan China memperpanjang pelemahannya pada akhir perdagangan hari kedua berturut-turut, Selasa (30/1/2018), terbebani penurunan performa perusahaan perbankan dan real estat, saat investor berupaya meraih untung setelah aksi jual pada saham Apple memukul Wall Street.
Bursa China/Reuters
Bursa China/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Dua indeks saham acuan China memperpanjang pelemahannya pada akhir perdagangan hari kedua berturut-turut, Selasa (30/1/2018), terbebani penurunan performa perusahaan perbankan dan real estat, saat investor berupaya meraih untung setelah aksi jual pada saham Apple memukul Wall Street.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks CSI 300 di Shenzhen yang berisi saham-saham bluechips berakhir melorot melemah 1,07% atau 45,92 poin di level 4.256,10, setelah pada perdagangan Senin (29/1) berakhir 1,81% atau 79,28 poin di level 4.302,02.

Sub indeks sektor finansial pada CSI 300 melemah 1,67%, sektor bahan konsumen turun 0,19%, indeks real estat melemah 3,97%, dan sub indeks kesehatan turun tipis 0,02%.

Sementara itu, indeks Shanghai Composite hari ini ditutup melemah 0,99% atau 34,99 poin di level 3.488,01, setelah pada perdagangan Senin (29/1) berakhir melemah 0,99% atau 35,13 poin di level 3.523.

Saham dengan kenaikan persentase terbesar pada indeks Shanghai Composite adalah China Sports Industry Group Co. Ltd. (+10,04%), diikuti Shanghai Join Buy Co. Ltd. (+10,03%) dan SJEC Corp. (+9,99%).

Adapun saham dengan penurunan persentase terbesar pada indeks Shanghai adalah Shanghai Hongda Mining Co. Ltd. (-10,02%), diikuti Fujian Furi Electronics Co. Ltd. (-9,98%) dan CMST Development Co. Ltd. (-9,97%).

Sepanjang tahun ini, indeks SSEC telah mencatat kenaikan 6,53% dan indeks CSI 300 menguat 5,6%. Adapun nilai pasar indeks saham Shanghai telah turun menjadi 31 triliun yuan sepanjang pekan ini.

Sejalan dengan bursa China, indeks Hang Seng Hong Kong berakhir melemah pada perdagangan hari kedua berturut-turut. Hang Seng ditutup melemah 1,09% atau 359,60 poin di level 32.607,29, setelah pada perdagangan Senin (29/1) berakhir turun 0,56% atau 187,23 poin di posisi 32.966,89.

Hang Seng membukukan penurunan terbesar satu hari dalam enam pekan, setelah pelemahan Wall Street akibat lonjakan imbal hasil obligasi global mendorong aksi ambil untung investor pada saham Hong Kong.

Pergerakan tiga indeks acuan AS di bursa Wall Street meluncur ke zona merah pada akhir perdagangan Senin (29/1), dengan indeks Dow Jones dan S&P 500 mencatatkan penurunan persentase terbesarnya dalam satu hari, akibat terbebani pelemahan saham Apple.

Saham Apple turun 2,1% menyusul pemberitaan bahwa perusahaan ini akan memangkas separuh produksi smartphone iPhone X. Hal ini mendatangkan kekhawatiran tentang permintaan model terbaru perusahaan, beberapa hari sebelum rilis laporan keuangan kuartalannya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper