Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) berhasil menghimpun kembali tenaganya dan mencatat rekor baru pada akhir perdagangan hari kedua berturut-turut, Senin (29/1/2018).
IHSG ditutup menguat 0,30% atau 20 poin di level 6.680,62, level penutupan tertinggi sepanjang masa, setelah dibuka dengan kenaikan 0,19% atau 12,37 poin di level 6.672,99. Adapun pada perdagangan Jumat (26/1), IHSG berakhir menguat 0,68% atau 45,29 poin di level 6.660,62.
Meski sempat memperpanjang kenaikannya di awal dagang, pergerakan IHSG tak lama terpantau berbalik ke zona merah dan terus bergerak negatif hingga menjelang penutupan perdagangan. Namun IHSG berhasil rebound di pengujung perdagangan.
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di kisaran level 6.634,89 – 6.686,35.
Berdasarkan data Bloomberg, delapan dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona hijau, dipimpin sektor tambang (+2,56%) dan pertanian (+1,75%). Adapun sektor infrastruktur terpantau menjadi satu-satunya yang menetap di zona merah, dengan pelemahan 1,34%.
William Surya Wijaya, Vice President of Research Department Indosurya Sekuritas menjelaskan memasuki pekan terakhir di bulan pertama tahun 2018, IHSG masih terlihat terus mengambil ancang ancang untuk dapat mencetak kembali rekor tertinggi sepanjang masa yang baru.
Baca Juga
“Hal ini tentunya juga ditunjang oleh minat investor dalam melihat daya tarik investasi di pasar modal Indonesia yang ditunjang oleh kondisi fundamental perekonomian yang cukup kuat,” papar William dalam risetnya hari ini.
Berbanding terbalik dengan IHSG, indeks Bisnis-27 berakhir turun 0,30% atau 1,79 poin di level 604,50, setelah pada perdagangan Jumat (26/1) ditutup dengan penguatan 0,86% di posisi 606,29.
Sementara itu, mayoritas indeks saham lainnya di Asia Tenggara terpantau bergerak di zona hijau dengan indeks FTSE Malay KLCI (+0,90%), indeks PSEi Filipina (+0,19%), indeks FTSE Straits Time Singapura (+0,32%), dan indeks SE Thailand (+0,32%).
Di kawasan Asia lainnya, pergerakan indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang berakhir variatif pada perdagangan hari ini, saat kinerja mata uang yen melemah.
Indeks Kospi Korea Selatan berakhir menguat 0,91%. Di China, indeks Shanghai Composite dan indeks CSI 300 masing-masing melemah 0,99% dan 1,81%. Adapun indeks Hang Seng Hong Kong berakhir turun 0,56%.
Secara keseluruhan, bursa Asia berupaya bertahan di kisaran rekor level tertingginya, di tengah spekulasi investor bahwa prospek pertumbuhan global akan terus mendorong laporan keuangan korporasi. Indeks MSCI Asia Pacific Index turun tipis 0,1% ke posisi 187 pada pukul 4.55 sore waktu Hong Kong.
Saham-saham pendorong IHSG:
Kode | (%) |
UNVR | +1,56 |
ADRO | +4,92 |
BTPN | +24,90 |
TPIA | +2,37 |
Saham-saham penekan IHSG:
Kode | (%) |
TLKM | -1,93 |
BBRI | -1,30 |
GGRM | -2,43 |
PGAS | -5,32 |
Sumber: Bloomberg