Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Dibayangi Keraguan Pasar, Dolar AS Menguat

Indeks dolar AS, yang melacak pergerakan greenback terhadap sejumlah mata uang utama menguat 0,06% atau 0,05 poin ke level 89,117 pada pukul 11.48 WIB.
Aprianto Cahyo Nugroho
Aprianto Cahyo Nugroho - Bisnis.com 29 Januari 2018  |  12:13 WIB
Dibayangi Keraguan Pasar, Dolar AS Menguat
Uang dolar AS. - Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Dolar AS menguat dari posisi terendah pada perdagangan Senin (29/1/2018), namun masih berjuang untuk mematahkan pelemahan enam minggu berturut-turut di tengah keraguan tentang komitmen Washington terhadap mata uang yang kuat.

Indeks dolar AS, yang melacak pergerakan greenback terhadap sejumlah mata uang utama menguat 0,06% atau 0,05 poin ke level 89,117 pada pukul 11.48 WIB.

Dolar AS sedikit terdorong oleh data Produk Domestik Bruto (PDB) Amerika Serikat pada Jumat, yang menunjukkan konsumsi domestik dan belanja modal yang kuat meskipun PDB inti lebih lebih lemah dari yang diperkirakan karena kenaikan impor.

Namun, pelaku pasar mengharapkan lebih banyak angin dorongan terhadap dolar AS, yang telah tertekan oleh kekhawatiran bahwa Presiden Donald Trump dapat menggunakan kebijakan mata uang sebagai alat untuk menekan negara lain untuk mendapatkan 'kesepakatan' perdagangan yang lebih baik.

"Saya tidak melihat adanya perubahan dalam tren penurunan dolar yang lebih besar, namun mengingat angka PDB AS menunjukkan konsumsi kuat dan imbal hasil obligasi AS meningkat, sulit untuk memperkirakan penurunan tajam dalam dolar," kata Kazushige Kaida, kepala analis valuta asing State Street Bank, seperti dikutip Bloomberg.

Greenback juga kehilangan daya tarik relatifnya bagi investor. Suku bunga jangka pendek diperkirakan akan meningkat di negara lain karena Bank Sentral Eropa dan banyak lainnya mulai mengurangi pelonggaran kebijakan moneter mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

dolar as
Editor : Fajar Sidik

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top