Bisnis.com, JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) beberapa waktu lalu telah mengumumkan perubahan konstituen dari indeks likuid LQ45 untuk periode Februari 2018-Juli 2018. Terdapat empat emiten yang keluar dan masuk dalam indeks tersebut.
Saham yang keluar adalah PT Astra Agro Lestari Tbk. (AALI), PT PP London Sumatera Indonesia Tbk. (LSIP), PT PP Properti Tbk. (PPRO), dan PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA).
Adapun saham yang masuk yakni PT Indika Energy Tbk. (INDY), PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA), PT Trada Alam Minerla Tbk. (TRAM), dan PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP).
Dalam risetnya, Samuel Sekuritas Indonesia memaparkan bahwa secara analisa teknis saham yang berbasis komoditas, konsumer, infrastruktur, serta suku bunga akan uptrend sepanjang tahun ini dan berpotensi outperform IHSG.
"Dalam jangka pendek, perlu diwaspadai downtrend dari KLBF dan TLKM. Namun technical analyst meyakini keduanya akan uptrend setidaknya pada semester II/2018," tulis riset tersebut yang dikutip Bisnis.com, Senin (29/1/2018).
Adapun saham LQ45 yang perlu diwaspadai karena downtrend dan underperform IHSG, antara lain ANTM, MNCN, EXCL, dan emiten sektor properti seperti BSDE, LPKR, PPRO, serta SMRA.
INDEKS LQ45: Waspadai Downtrend KLBF & TLKM Dalam Jangka Pendek
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) beberapa waktu lalu telah mengumumkan perubahan konstituen dari indeks likuid LQ45 untuk periode Februari 2018-Juli 2018. Terdapat empat emiten yang keluar dan masuk dalam indeks tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Tegar Arief
Editor : Ana Noviani
Topik
Konten Premium