Bisnis.com, JAKARTA—Emiten pengolahan karet PT Kirana Megatara Tbk., (KMTR) akan membagikan dividen interim tahun buku 2017 sebesar Rp195,55 miliar atau Rp25,45 per lembar saham.
Dalam surat perseroan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (6/12/2017) Corporate Secretary KMTR Ferry Sidik menuturkan, direksi perusahaan telah memutuskan pembagian dividen interim untuk tahun buku 2017 sebesar Rp25,45. Adapun proses penjadwalan sebagai berikut.
1. Cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 11 Desember 2017
2. Ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi pada 12 Desember 2017
3. Cum dividen di pasar tunai pada 14 Desember 2017
4. Ex dividen di pasar tunai pada 15 Desember 2017
5. Daftar pemegang saham berhak atas dividen tunai (recording date) pada 14 Desember 2017
6. Tanggal pembayaran dividen interim 20 Desember 2017
Seperti tercantum di dalam surat keputusan pengganti rapat direksi dan dewan komisaris, direksi dapat membagikan dividen interim sebelum tahun buku perseroan berakhir jika kemampuan keuangan perusahan memungkinkan.
Ada dua hal penting yang tercantum di dalam surat keputusan tersebut. Pertama, menyetujui pembagian dividen interim dengan jumlah maksimal sampai sebesar Rp195,55 miliar.
Kedua, menyetujui pembayaran dividen interim kepada pemegang saham sesuai porsi dan dengan melaksanakan pemotongan pajak sesuai ketentuan. Surat keputusan ini berlaku setelah ditandatangai jajaran direksi dan komisaris KMTR pada 4 Desember 2017.
Berdasarkan catatan Bisnis.com, KMTR optimistis meraih laba bersih Rp500 miliar dan pendapatan Rp11 triliun sampai akhir 2017 seiring dengan membaiknya harga komoditas karet.
Corporate Secretary KMTR Ferry Sidik menyampaikan, pendapatan perusahaan berpotensi menanjak pada 2017 akibat membaiknya harga bahan baku utama. Tahun lalu, harga karet global sempat melemah ke level US$1 per kg, tetapi kini berada di kisaran US$1,4-US$1,5 per kg.
"Kinerja perusahaan memang sangat dipengaruhi pergerakan harga karet global, dan kami cukup nyaman dengan harga di kisaran US$1,4-US$1,5. Karena itu, ketika harga bagus pada tahun ini, kami optimistis mampu meraih laba sekitar Rp500 miliar dan pendapatan Rp11 triliun," tuturnya setelah RUPSLB di Jakarta, Senin (13/11/2017).
Bila target tersebut tercapai, pendapatan dan laba perseroan masing-masing meningkat 43,04% year on year (yoy) dan 144,35% yoy dari realisasi pada 2016 senilai Rp7,69 triliun dan Rp204,62 miliar.