Tiga proyek tersebut diperoleh melalui lelang terbuka di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Sekretaris Perusahaan NKE Djohan Halim mengatakan tiga proyek itu akan semakin memperkuat portofolio proyek perseroan sampai akhir tahun ini.
“Kami menghargai kepercayaan yang diberikan oleh Kementerian PUPR ini untuk menggarap berbagai proyek infrastruktur di daerah. Komitmen kami, proyek-proyek ini akan dibangun dengan standar tinggi dan diserahkan sesuai tenggat waktu yang ditetapkan,” katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (29/9/2017).
Tiga proyek terkait dengan sektor sumber daya alam (SDA) itu meliputi proyek Pengamanan Pantai Tiku (Padang), proyek normalisasi Sungai Batang Agam (Padang) dan proyek Pengamanan Pantai Jongor (Banten).
“Selain tiga proyek tadi, saat ini NKE juga tengah membidik beberapa proyek SDA PUPR lainnya,” kata Djohan.
Emiten berkode saham DGIK itu menyatakan perusahaan memiliki pengalaman panjang dalam berbagai proyek berskala menengah dan besar. Perusahaan juga menyatakan komitmennya untuk selalu melibatkan sumber daya lokal dalam berbagai pembangunan proyek, terutama didaerah.
Djohan mengatakan, melalui kerjasama dengan mitra-mitra bisnisnya di berbagai proyek kontruksi di Indonesia, NKE mampu memberikan pekerjaan kepada lebih dari 10.000 tenaga kerja, baik organik maupun non organik.
“Dalam setiap proyek yang kami kerjakan, NKE selalu memberi prioritas untuk melibatkan tenaga kerja lokal. Langkah ini terbukti lebih efisien tanpa mempengaruhi standar kualitas proyek-proyek NKE,” ujar Djohan.
Sebagai pengingat, NKE sekarang sedang menghadapi kasus hukum. NKE sebagai korporasi telah ditetapkan sebagai tersangka korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kasus yang menimpa Nusa Konstruksi itu terkait proyek pembangunan rumah sakit pendidikan khusus penyakit infeksi dan pariwisata di Universitas Udayana, Bali untuk tahun anggaran 2009-2010.
Setelah NKE ditetapkan sebagai tersangka korupsi, saham DGIK sempat disuspensi oleh Bursa Efek Indonesia pada Agustus 2017. Pada saat ini, suspensi itu telah dicabut. Sejak awal tahun sampai saat ini (year to date), saham DGIK telah memberikan keuntungan sebesar 23%.
Dalam 52 pekan terakhir, saham DGIK bergerak dalam rentang Rp52-Rp171. Dengan 5,54 miliar lembar saham yang beredar, kapitalisasi pasar emiten ini mencapai Rp387,34 miliar pada saat ini.