Bisnis.com, JAKARTA - PT Salim Ivomas Pratama Tbk. membukukan kenaikan penjualan sebesar 27% secara year-on-year menjadi Rp8,52 triliun pada semester I/2017.
Mark Wakeford, Direktur Utama Salim Ivomas Pratama mengatakan kenaikan penjualan didorong oleh kontribusi dari penjualan divisi perkebunan dan divisi minyak & lemak nabati.
Secara kuartalan, penjualan emiten berkode saham SIMP ini tercatat sebesar Rp4,4 triliun pada kuartal I/2017 dan Rp4,12 triliun pada kuartal II/2017.
"Pada periode semester I/2017, SIMP mencatat kinerja yang kuat seiring pemulihan baik dari produksi sawit maupun harga komoditas," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (28/7).
Lebih rinci, produksi tandan buah segar (TBS) dari kebun inti perseroan naik 13% year-on-year menjadi 1,44 juta ton pada semester I/2017. Pada periode yang sama, produksi minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) tumbuh 11% yoy menjadi 393.000 ton.
Pada semester I/2017, area lahan tanaman menghasilkan kelapa sawit SIMP bertambah 6.100 hektare menjadi 209.623 hektare dan area belum menghasilkan seluas 37.873 hektare.
Seiring kenaikan produksi, penjualan CPO emiten Grup Salim ini mencapai 431.000 ton atau nauk 11% year-on-year dan penjualan palm kernel sebesar 102.000 ton atau naik 15% yoy. Selain itu, penjualan gula SIMP tercatat sebesar 20 ton, karet 6,4 ton, dan benih sawit 4,3 ton.
Sepanjang Januari-Juni 2017, SIMP membukukan beban pokok penjualan sebesar Rp6,67 triliun. Beban tersebut naik 23,58% dibandingkan semester I/2016 yang tercatat sebesar Rp5,39 triliun. Dari penjualan dan beban tersebut, laba bruto SIMP naik 40% yoy menjadi Rp1,85 triliun.
"Kenaikan laba bruto seiring kenaikan harga jual rata-rata dan volume penjualan produk sawit. Hal ini turut berkontribusi pada kenaikan laba usaha yang meningkat 109% yoy menjadi Rp1,05 triliun pada semester I/2017," ujarnya.
Adapun laba bersih SIMP melesat 112% yoy dari Rp172,41 miliar menjadi Rp365,46 miliar.