Bisnis.com, JAKARTA - PT Plaza Indonesia Realty Tbk. berencana menerbitkan emisi obligasi berdenominasi valuta asing senilai US$300 juta atau setara Rp4,03 triliun.
Bila menggunakan kurs tengah rupiah pada akhir tahun lalu setara Rp13.436 per dolar, maka emisi obligasi dalam mata uang Garuda menjadi Rp4,03 triliun. Adapun penggunaan obligasi untuk membayar utang jangka panjang, utang jangka pendek, kebutuhan pengeluaran modal (capital expenditure), pengembangan proyeks pada entitas anak dan kebutuhan perseroan lainnya.
Dalam prospektus yang diterbitkan pada Jumat (7/7/2017), obligasi valas ini akan dipasarkan di Singapura. Emisi obligasi emiten bersandi saham PLIN ini kepada entitas anak penerbit dalam bentuk setoran modal dan pinjaman antar perusahaan (intercompany loan).
Emisi obligasi ini memiliki tenor selama 5 tahun. Sebagai informasi, PLIN memiliki utang jangka pendek usaha, kontraktor, bank dan lain-lain mencapai Rp250,49 miliar. Sementara itu, utang bank jangka panjang setelah dikurangi jangka pendek mencapai Rp1,85 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, jumlah ekuitas PLIN mencapai Rp2,28 triliun. Bila dibandingkan dengan nilai obligasi yang dirilis maka sekitar 176% dari ekuitas perseroan atau rencana transaksi lebih dari 50% dari ekuitas perseroan.
Pada Maret 2017, nilai pendapatan PLIN mencapai Rp395,49 miliar atau terkontraksi tipis sekitar 2% dari posisi Rp404,02 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Adapun beban keuangan PLIN melonjak hingga 180% dari posisi Rp12,41 miliar pada Maret 2016 menjadi Rp34,76 miliar pada Maret 2017.
Adapun laba komprehensif yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada kuartal I/2017 mencapai Rp86,85 miliar, terkontraksi 35,25% dari posisi Rp137,79 miliar. Pada tahun ini, PLIN memasang target pertumbuhan yang relatif flat, untuk mengantisipasi kondisi di industri properti yang belum membaik.
Dalam risalah public expose, PLIN menyampaikan target flat tersebut dipengaruhi kondisi ekonomi Indonesia dan global yang masih tumbuh terbatas, sehingga perseroan cenderung konservatif. PLIN juga tengah berkonsentrasi mempertahankan tenant-tenant untuk menjaga long term partnership.
Belanja modal yang dialokasikan oleh PLIN sepanjang 2017 untuk pemeliharaan dan penambahan fasilitas senilai Rp82,18 miliar dan renovasi Hotel Grand Hyatt mencapai Rp700 miliar yang akan dialokasikan dalam waktu dua tahun. Selain itu, PLIN juga tengah membangun proyek Mayfair Estate & Parklands senilai Rp2 triliun, dengan estimasi proyek selama dua tahun.
Komposisi kepemilikan saham PLIN sebanyak 37,7% dipegang oleh PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE), 26,02% diimiliki oleh PT Indonesia Paradise Property Tbk. (INPP), PLIN sebanyak 14,43%, MNC Land senilai 6,28%, UBS AG Singapore S/A 7,26% dan sisanya 8,3% digenggam oleh masyarakat.
Plaza Indonesia Realty Terbitkan Global Bonds US$300 Juta
PT Plaza Indonesia Realty Tbk. berencana menerbitkan emisi obligasi berdenominasi valuta asing senilai US$300 juta atau setara Rp4,03 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Novita Sari Simamora
Editor : Martin Sihombing
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 jam yang lalu
Kode Keras JP Morgan untuk Saham GOTO
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
12 menit yang lalu
Harita Nickel (NCKL) Cetak Laba Rp4,83 Triliun per September 2024
39 menit yang lalu
Harga Emas Antam di Pegadaian Hari Ini Meroket, 1 Gram Tembus Rp1.546.000
51 menit yang lalu