Bisnis.com, BEIJING—China dan Hong Kong resmi meluncurkan skema “Bond Connect” yang telah lama ditunggu pasar. Skema tersebut akan menghubungkan pasar obligasi China senilai US$9 triliun dengan investor luar negeri.
Program tersebut merupakan salah satu langkah Beijing dalam upayanya meliberalisasi dan memperkuat pasar modal nasional. Peluncuran skema tersebut bertepatan dengan peringatan 20 tahun penyerahan Hong Kong ke China. Aktivitas perdagangan awal akan dimulai dengan skema yang dinamai "Northbound", yang berarti investor asing akan dapat membeli dan menjual obligasi China.
HSBC Holdings dan unit pengelolaan aset Bank of China mengatakan bahwa mereka telah menyelesaikan perdagangan pertama mereka dengan menggunakan skema ini.
"Kami memperkirakan mungkin akan ada lebih dari US$1 triliun investasi dari pendapatan tetap global tambahan yang akan dialokasikan ke obligasi domestik China dalam sedekade mendatang," tulis Goldman Sachs dalam keterangan resminya, seperti dikutip dari Reuters, Senin (3/7/2017).
Skema tersebut akan meningkatkan pasokan aset berdenominasi yuan yang bisa dipegang oleh investor global seiring langkah Beijing memacu internasionalisasi mata uangnya. Seperti diketahui, Dana Moneter Internasiona (IMF) telah resmi memasukkan mata uang yuan ke keranjang cadangan mata uang dunia pada tahun lalu.
"Bond Connect jelas akan memudahkan investor untuk mengakses pasar obligasi China, yang pada gilirannya memudahkan investor untuk mengadakan renminbi," kata Andy Seaman, Chief Investment Officer di Stratton Street.
BOCHK Asset Management mengatakan telah membeli obligasi pemerintah dan korporasi China, dan melakukan perdagangan spot yuan terkait dengan kesepakatan ini, serta berlangganan penerbitan pasar obligasi primer oleh Agricultural Development Bank of China.
Laporan media mengatakan skema koneksi obligasi tersebut telah disetujui oleh 20 institusi global, termasuk 14 institusi China dan enam dari luar negeri. Skema ini juga akan menjadi instrumen untuk melihat kesepakatan yang masuk melalui pasar primer China.
China Development Bank mengatakan pihaknya merencanakan untuk menerbitkan obligasi fixed rate dengan tenor satu tahun, tiga tahun dan 10 tahun untuk obligasi senilai 20 miliar yuan (US$2,95 miliar). Dalam hal ini HSBC akan menjadi salah satu penjamin emisinya.
“China sangat ingin meningkatkan partisipasi asing di pasar obligasinya, yakni yang terbesar ketiga di dunia, di mana kepemilikan luar negeri kurang dari 2%. Porsi itu di bawah norma internasional sekitar 10%,” tulis BNP Paribas dalm keternagan resminya.