Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ditutup Melemah, Investor Tunggu Pemilu Inggris, ECB & Nasib Trump

Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) harus berakhir melemah pada perdagangan hari ini, Kamis (8/6/2017), sejalan dengan pelemahan bursa saham Asia di saat para investor menantikan sejumlah hasil peristiwa geopolitik.
Karyawan bejalan di depan layar indeks harga saham gabungan (IHSG), di Jakarta, Rabu (7/6)./JIBI-Endang Muchtar
Karyawan bejalan di depan layar indeks harga saham gabungan (IHSG), di Jakarta, Rabu (7/6)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA— Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) harus berakhir melemah pada perdagangan hari ini, Kamis (8/6/2017), sejalan dengan pelemahan bursa saham Asia di saat para investor menantikan sejumlah hasil peristiwa geopolitik.

IHSG ditutup melemah 0,25% atau 14,40 poin ke level 5.702,92, setelah dibuka dengan kenaikan tipis 0,03% atau 1,70 poin di posisi 5.719,03. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG telah bergerak di kisaran 5.702,92 – 5.725,88.

Adapun pada perdagangan Rabu (7/6), IHSG ditutup menguat 0,17% atau 9,49 poin ke level 5.717,32.

Dari 547 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 125 saham menguat, 217 saham melemah, dan 205 saham stagnan.

Tujuh dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona merah, dipimpin oleh sektor industri dasar (-0,84%) dan aneka industri (-0,72%). Adapun, sektor perdagangan dan konsumer masing-masing naik 0,26% dan 0,20%.

IHSG melemah di saat bursa saham lainnya di Asia Tenggara terlihat bergerak mixed dengan indeks PSEi Filipina (-0,55%), indeks SE Thailand (+0,17%), indeks FTSE Straits Time Singapura (+0,20%), dan indeks FTSE Malay KLCI (-0,02%).

Di kawasan Asia lainnya, pergerakan bursa saham Jepang berakhir melemah pada perdagangan hari ini, tertekan oleh penguatan mata uang yen terhadap dolar AS setelah Bank of Japan (BOJ) dikabarkan mengkalibrasi ulang komunikasinya untuk mengakui pemikiran tentang bagaimana cara untuk mencabut stimulus moneter.

Di sisi lain, indeks saham acuan di China dan Hong Kong berakhir menguat, ditopang oleh data perdagangan China yang kuat dan mengimbangi kehati-hatian investor menjelang berlangsungnya sejumlah agenda global.

Namun demikian, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,3% ke posisi 155,02 pada pukul 4.48 sore waktu Hong Kong (pukul 15.48 WIB), bersiap untuk penurunan harian terbesar sejak 23 Mei.

Saham-saham global telah bergerak stagnan dalam beberapa sesi terakhir, setelah indeks acuan Asia tersebut menyentuh level tertinggi dalam lebih dari dua tahun pada Jumat, menjelang pemilu di Inggris, pertemuan kebijakan Bank Sentral Eropa, penyampaian testimoni mantan Direktur FBI, James Comey, di depan Senat AS.    

“Pasar sangat berhati-hati menjelang pemilu Inggris, pertemuan ECB, kesaksian Comey di AS. Menambah beban sentimen ialah data revisi PDB Jepang yang lebih kecil. Banyak investor mengambil sikap wait and see,” ujar Andrew Sullivan, managing director untuk perdagangan penjualan di Haitong International Securities Group Ltd, dikutip Bloomberg.

Produk domestik bruto (PDB) Jepang berekspansi 1% secara tahunan pada kuartal pertama. Angka ini lebih rendah dari data awal untuk pertumbuhan sebesar 2,2%.

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 ditutup melemah 0,75% atau 3,83 poin ke 506,40, setelah dibuka turun tipis 0,02% atau 0,12 poin di posisi 510,10.

 

Saham-saham penekan IHSG:

 Kode

(%)

BBRI

-1,84

ASII

-0,84

ICBP

-2,87

INDF

-3,64

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

(%)

HMSP

+1,57

BBCA

+0,70

UNVR

+0,74

BJBR

+5,38

 Sumber: Bloomberg

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper