Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Arab - Qatar Berseteru, Harga Gas Alam Rebound

Memanasnya kondisi politik antara Qatar dan sejumlah negara di Timur Tengah membuat harga gas alam kembali memanas. Pasalnya negara tersebut merupakan produsen keempat terbesar di dunia dan merupakan salah satu eksportir utama.

Bisnis.com, JAKARTA--Memanasnya kondisi politik antara Qatar dan sejumlah negara di Timur Tengah membuat harga gas alam kembali memanas. Pasalnya negara tersebut merupakan produsen keempat terbesar di dunia dan merupakan salah satu eksportir utama.

Pada perdagangan Selasa (6/6) pukul 15.09 WIB, harga gas alam untuk kontrak Juli 2017 meningkat 0,30% menuju US$2,991 per MMBTU (Million British Thermal Unit). Rebound terjadi setelah harga merosot dalam 5 sesi perdagangan sebelumnya.

Sepanjang tahun berjalan year to date/ytd, harga sudah terkoreksi sebanyak 16,59%. Pada 2016, harga gas alam memanas 33%.

Di sisi lain, tensi tinggi di Timteng belum memengaruhi harga minyak mentah yang masih melesu.

Pada perdagangan Selasa (6/6/2017) pukul 15.26 WIB, harga minyak WTI kontrak Juli 2017 turun 0,28 poin atau 0,59% menuju US$47,12 per barel. Sementara minyak Brent kontrak Agustus 2017 melesu 0,29 poin atau 0,59% menjadi US$49,18 per barel.

Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim menyampaikan permasalahan politik antara Qatar dengan sejumlah negara di Timur Tengah belum membuat harga memanas. Namun, bila konflik semakin meluas ada kemungkinan harga minyak terangkat.

"Harga minyak saat ini belum terlalu terpengaruh ke sentimen konflik Qatar meski melibatkan sejumlah negara produsen utama," tuturnya saat dihubungi Bisnis, Selasa (6/6).

Saat ini wilayah Timur Tengah rentan terjadi gesekan yang dapat menimbulkan perang. Bila perang terjadi, harga WTI dapat melejit ke US$52 per barel untuk mencapai US$54 per barel.

Sebetulnya Qatar termasuk negara yang menganut sistem politik bebas aktif dan cenderung bersikap netral. Namun, negara itu dinilai memberikan dukungan terhadap kelompok-kelompok teroris yang bertujuan mengacaukan kawasan Timur Tengah, seperti Ikhwanul Muslimin, ISIS, dan Al-Qaeda.

Qatar juga dituding cenderung berkiblat kepada Iran yang dikuasai oleh kelompok Syiah.
Oleh karena itu, tujuh negara seperti Arab Saudi, Bahrain, Mesir, Yaman, Uni Emirat Arab, Libya, dan Maladewa memutuskan hubungan diplomatik dan ekonomi dengan Qatar,

Menurut Ibrahim, bibit permasalahan sudah dimulai sejak dua tahun lalu saat media massa Qatar, yakni Aljazeera kerap memberitakan kelompok ekstirimis dan melakukan wawancara khusus di televisi. Hal ini menimbulkan kecurigaan adanya dukungan Qatar terhadap pelaku terorisme.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Fahmi Achmad

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper