Bisnis.com, JAKARTA — Emiten kawasan industri PT Surya Semesta Internusa Tbk. (SSIA) menyambut positif langkah Grup Djarum yang resmi masuk sebagai pemegang saham lebih dari 5% melalui PT Dwimuria Investama Andalan.
Hal ini terungkap dari laporan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) terkait kepemilikan investor di atas 5%. Berdasarkan data ini, PT Dwimuria Investama Andalan terekam memiliki 247.992.700 saham SSIA atau setara 5,27% per 4 Juli 2025.
Erlin Budiman, VP Investor Relations and Corporate Communications SSIA, mengatakan bahwa aksi korporasi tersebut mencerminkan kepercayaan Grup Djarum terhadap prospek jangka panjang bisnis perseroan terutama di sektor kawasan industri.
Grup Djarum sebelumnya juga telah menanamkan investasi di anak usaha SSIA yakni PT Surya Cipta Swadaya melalui PT Puri Bumi Lestari sebesar 36,5% pada 2024.
“Kami melihat hal ini merupakan langkah lanjutan dan bentuk kepercayaan Djarum akan prospek bisnis dari SSIA,” ujar Erlin saat dihubungi Bisnis pada Selasa (8/7/2025).
Lebih lanjut, kehadiran Grup Djarum diyakini memperkuat daya tarik kawasan industri Subang Smartpolitan terutama bagi calon tenant yang tengah menjajaki pembelian lahan.
“Kami menilai kehadiran Djarum menjadi mitra strategis saat ini berdampak positif bagi calon tenant yang akan membeli lahan di Subang Smartpolitan ke depan,” kata Erlin.
SSIA dan Djarum juga bekerja sama dalam pengembangan infrastruktur digital kawasan, khususnya melalui jaringan backbone internet milik Iforte, unit usaha Grup Djarum.
Kerja sama itu dinilai sejalan dengan visi Subang Smartpolitan sebagai kawasan kota baru yang mengedepankan konsep kota pintar, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.
Untuk diketahui, PT Dwimuria Investama Andalan merupakan perusahaan investasi milik Robert Budi Hartono dan Bambang Hartono. Berdasarkan data Forbes Real-time Billionaires, mereka kini menempati posisi tiga dan empat orang terkaya di Indonesia.
Sementara itu, dari lantai Bursa Efek Indonesia (BEI), saham SSIA kini berada di level Rp1.700 atau mencerminkan peningkatan sebesar 85,79% dalam 3 bulan terakhir.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.