Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BURSA ASIA: Indeks MSCI Asia Pacific Berbalik Naik, Investor Tetap Cermati Risiko Krisis Global

Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,1% pada pukul 12.58 siang waktu Tokyo (pukul 10.58 WIB)
Bursa Asia MSCI/Reuters
Bursa Asia MSCI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan bursa saham Asia berbalik naik pada perdagangan siang ini, Jumat (19/5/2017), di saat bursa saham Jepang berhasil mengikis pelemahan di awal perdagangan serta para investor mencermati risiko dari krisis politik di Brasil dan Washington.

Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,1% pada pukul 12.58 siang waktu Tokyo (pukul 10.58 WIB), sedangkan indeks Topix Jepang menanjak 0,2% setelah meluncur 1,3% pada perdagangan Kamis.

Indeks Topix Jepang berhasil menguat bahkan ketika kinerja mata uang yen bergerak menuju pekan terkuatnya dalam sebulan. Di sisi lain, bursa saham di Hong Kong dan Korea Selatan juga menguat, serta bursa saham Australia bersiap untuk pekan terburuk sejak November.

Sementara itu, indeks S&P 500 pada hari Kamis pulih dari aksi jual terbesar dalam delapan bulan, di saat pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berupaya mengatasi kontroversi seputar Rusia yang telah mengancam rencana pemotongan pajak dan belanja infrastruktur.

Sentimen positif untuk aset berisiko juga terbantukan oleh data klaim pengangguran dan manufaktur regional AS yang lebih baik dari perkiraan.

Meskipun terjadi rebound di AS, para investor tetap waspada. Wall Street menjadi lebih sensitif terhadap berita utama dari Washington seiring tumbuhnya kekhawatiran seputar kekuatan ekonomi global di saat bank sentral AS The Federal Reserve mempertimbangkan penaikan suku bunga lebih lanjut.

Gejolak politik pun dilihat oleh sejumlah pedagang sebagai katalis setelah saham global diperdagangkan di level tertinggi sepanjang sepanjang masa baru-baru ini.

“Sementara investor akan merasa lega bahwa penjualan seperti kemarin sepertinya tidak akan terulang hari ini, masih terlalu dini untuk mengasumsikan kondisi tersebut. Pasar dengan jelas telah memutuskan bahwa situasi politik di AS berpotensi memukul valuasi saham,” ujar Ric Spooner, seorang ahli strategi pasar di CMC Markets dalam risetnya, seperti dikutip dari Bloomberg.

Krisis di Brasil menambah kekhawatiran lebih lanjut bagi investor. Presiden Michel Temer telah menolak seruan untuknya mengundurkan diri, dengan mengatakan bahwa penyelidikan di Mahkamah Agung akan membatalkan tuduhan terhadapnya.

Sementara itu, Korea Utara tetap menjadi sorotan pasar, setelah CNN melaporkan bahwa pihak Angkatan Laut AS menggeser kapal induk kedua ke semenanjung Korea di tengah meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper