Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas memprediksi rupiah bergerak positif pada perdagangan Kamis (6/4/2017).
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan data AS yang tidak terlalu baik serta koreksi atas Trump Effect yang lebih mendominasi justru membuat S&P 500 tertekan bersamaan dengan turunnya yield US Treasury.
Hal tersebut juga di tengah notulensi FOMC meeting yang menunjukkan optimisme terhadap perekonomian AS dan mewacanakan rencana penyusutan aset hasil serapan program QE yang mencapai US$4,5 triliun.
Adapun, jadwal pertemuan Trump dan Jinping juga memberi kekhawatiran tambahan bahwa perang dagang lebih menjadi prioritas dibandingkan stimulus fiskal.
Sementara itu, kemarin , rupiah masih positif seiring dengan penguatan IHSG dan SUN. Di Asia, sebagian kurs mulai menguat terhadap dolar. Indeks dolar yang stabil dan yield US Treasury yang turun berpeluang mempertahankan sentimen positif terhadap rupiah.
“Apalagi R&I juga merevisi proyeksi peringkat utang Indonesia dari stable menjadi positive. Ditunggu hari ini consumer confidence index,” katanya dalam riset.