Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi ruang penguatan rupiah terbuka pada perdagangan Selasa (21/3/2017) meski dibayangi oleh rentannya harga minyak.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan Brexit yang dicanangkan akan dimulai, mulai menekan poundsterling sehingga memberikan alasan bagi dolar untuk berhenti melemah. Menurutnya, komentar Chicago Fed President Charles Evans tentang the Fed yang akan kembali menaikkan FFR target, tidak berpengaruh terhadap peluang kenaikan yang saat ini merendah.
Adapun, rupiah menguat terdorong tren pelemahan dolar di pasar global pada perdagangan Senin kemarin. Aliran dana masuk ke SUN juga masih kuat sehingga menekan yield tenor 10 tahun ke kisaran 7,1%.
Walaupun belum ada konfirmasi resmi dari S&P, harapan kenaikan peringkat utang ke investment grade saat ini sangat kuat sehingga meningkatkan daya tarik aset berdenominasi rupiah.
“Ruang penguatan rupiah masih tersedia walaupun ekspektasi harga komoditas ke depan, saat ini terganggu oleh koreksi dalam harga minyak,” katanya dalam riset.