Bisnis.com, JAKARTA— Pendapatan PT Mayora Indah Tbk. (MYOR) pada 2016 tumbuh 23,82% dibandingkan dengan periode yang sama sebelumnya.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember yang dipublikasikan Selasa (21/3/2017) dikemukakan bahwa pendapatan perseroan pada 2016 tercatat senilai Rp18,35 triliun atau naik 23,82% dibandingkan dengan pendaatan 2016 yang senilai Rp14,82 triliun.
Adapun, beban pokok penjualan senilai Rp13,45 triliun atau naik dibandingkan dengan periode 2015 yang senilai Rp10.62 triliun. Dengan demikian, laba kotor perseroan sebesar Rp4,9 triliun atau naik 16,67% dari periode 2015 yang senilai Rp4,20 triliun.
Beban usaha perseroan juga meningkat menjadi Rp2,58 triliun dari sebelumnya Rp2,33 triliun. Perseroan juga mengalami rugi selisih kurs mata uang asing senilai Rp124,34 miliar, sedangkan pada periode 2015 justru mengalami laba selisih kurs senilai Rp151,96 miliar.
Beban lain-lain perseroan juga membengkak menjadi Rp469,56 miliar. Padahal, di 2015 hanya tercatat Rp222,13 miliar. Perseroan juga tertekan oleh pajak tangguhan sebesar Rp18,27 miliar.
Dengan demilikian, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,34 triliun atau naik 10,65% dibandingkan dengan 2015 yang senilai Rp1,22 triliun.
