Bisnis.com, JAKARTA - Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi rupiah bergerak menguat pada perdagangan Jumat (24/2/2017) diuntungkan pelemahan dolar AS di pasar global.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan indeks dolar AS terus melemah bersamaan dengan penurunan yield US Treasury hingga dini hari tadi. Hal ini akibat penantian kebijakan fiskal Trump yang terlalu lama sehingga menggerus kredibilitas. Selain itu juga karena berkurangnya kekhawatiran efek geopolitik di Uni Eropa yang juga turut menekan dolar.
Saat ini, fokus perlahan mulai beralih ke penantian data serapan tenaga kreja AS di akhir pekan depan, setelah notulensi FOMC meeting. Menurutnya, ini adalah titik konfirmasi penting berikutnya sebelum pertemuan Maret 2017.
Adapun, rupiah menguat bersamaan dengan kurs lain di Asia pada perdagangan Kamis walaupun secara umum belum ada perubahan berarti sentimen dari dalam negeri. Setelah sebelumnya mengkhawatirkan inflasi tahunan yang naik tajam di Februari 2017, optimisme BI terhadap prospek pertumbuhan di kuartal I/2017 juga berkurang akibat pesimisme terhadap kontribusi belanja pemerintah.
"Rupiah diperkirakan masih diuntungkan oleh pelemahan dolar di pasar global," katanya dalam riset.