Bisnis.com, JAKARTA - Kurs rupiah menembus posisi Rp13.360 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Kamis (23/2/2017).
Data yang diterbitkan BI pagi ini pada pukul 10.00 WIB menempatkan Jisdor di Rp13.360 per dolar AS, terdepresiasi tipis 0,02% atau 4 poin dari posisi 13.356 kemarin.
Pada saat yang sama, nilai tukar rupiah terpantau menguat tipis 0,04% atau 6 poin ke Rp13.362 per dolar AS di pasar spot.
Pada perdagangan Rabu (22/2), rupiah ditutup menguat tipis 0,03% atau 4 poin ke Rp13.368.
Sementara itu, indeks dolar AS pagi ini terpantau menguat 0,14% atau 0,140 poin ke posisi 101,360 pada pukul 09.56 WIB setelah berakhir melemah 0,15% di posisi 101,220 pada perdagangan Rabu.
Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi masih terbukanya ruang penguatan rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini seiring pelemahan indeks dolar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta memaparkan walaupun notulensi FOMC meeting menunjukkan mayoritas anggota the Fed yang menginginkan kenaikan fed fund rate (FFR) target lebih cepat, baik dollar index maupun yield US Treasury sama-sama turun pada perdagangan semalam.
Menurutnya, the Fed yang juga memasukkan faktor ketidakpastian kebijakan Trump dalam formulasi kebijakannya, justru membuat ekspektasi di pasar melunak karena sampai saat ini belum ada detail mengenai kebijakan fiskal Trump.
Sementara itu, mulai kembali turunnya yield obligasi global mampu mendorong performa SUN di tengah ekspektasi kenaikan inflasi, sehingga mampu membuat rupiah relatif stabil.
"Dollar index yang justru melemah hingga dini hari tadi, berpeluang menghadirkan alasan tambahan untuk rupiah bisa sedikit menguat pada hari ini," katanya dalam riset.
Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)
23 Februari | 13.360 |
22 Februari | 13.356 |
21 Februari | 13.370 |
20 Februari | 13.352 |
17 Februari | 13.328 |
Sumber: Bank Indonesia