Bisnis.com, JAKARTA - Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi ruang penguatan rupiah terhadap dolar AS masih terbuka pada perdagangan hari ini, Kamis (23/2/2017) seiring dengan pelemahan indeks dolar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta memaparkan walaupun notulensi FOMC meeting menunjukkan mayoritas anggota the Fed yang menginginkan kenaikan fed fund rate (FFR) target lebih cepat, baik dollar index maupun yield US Treasury sama-sama turun pada perdagangan semalam.
Menurutnya, the Fed yang juga memasukkan faktor ketidakpastian kebijakan Trump dalam formulasi kebijakannya, justru membuat ekspektasi di pasar melunak karena sampai saat ini belum ada detail mengenai kebijakan fiskal Trump.
Sementara itu, mulai kembali turunnya yield obligasi global mampu mendorong performa SUN di tengah ekspektasi kenaikan inflasi, sehingga mampu membuat rupiah relatif stabil.
"Dollar index yang justru melemah hingga dini hari tadi, berpeluang menghadirkan alasan tambahan untuk rupiah bisa sedikit menguat pada hari ini," katanya dalam riset.