Bisnis.com, JAKARTA - Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (23/2/2017) dipengaruhi oleh notulensi pertemuan the Fed dan laporan keuangan emiten.
Tim riset Samuel Sekuritas memaparkan indeks AS semalam ditutup mixed merefleksikan sinyal Feds minutes meeting yang akan memutuskan untuk menaikan suku bunga acuan. Namun demikian, tim melihat pasar telah merefleksikan kondisi tersebut. Hal ini terlihat dari VIX Indeks yang tidak mengalami banyak kenaikan (11,74 dari 11,57 di hari sebelumnya).
Dari data makro, continuing dan jobless claims serta new homes sales dijadwalkan terbit pekan ini. Sementara itu, kemarin pasar Eropa juga ditutup mixed, tertekan oleh laporan kinerja beberapa emiten yang tercatat lebih rendah dari ekspektasi konsensus.
"Dari pasar komoditas, hari ini, pasar komoditas yaitu harga minyak dunia ditransaksikan menguat sedangkan harga emas turun," paparnya dalam riset.
Adapun, dari pasar Asia Pacific, pagi ini beberapa indeks tercatat melemah. Investor domestik tengah menantikan data Indonesia PMI Manufacturing dan data inflasi yang dijadwalkan rilis pekan depan.
"Sentimen earnings season masih akan kembali menjadi sentimen penggerak hari ini."
Highlights
-- BBCA: Memasang target konservatifKonsumsi: Potensi pasar es krim masih besar
-- MCOR: Mengucurkan kredit perumahanTelekomunikasi: Lelang frekuensi dengan harga dasar Rp 296 miliar dan Rp 183 miliar
-- Plantation: Harga CPO dipapas proyeksi banjir supplaiSektor unggas: Kemtan kembangkan bibit ayam kampung unggul
--JSMR : Jasamarga Properti bangun 3 proyek tahun ini
--WIKA: Laba bertumbuh lebih baik dari ekspektasi