Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Ambil Untung Saham Plat Merah

Di tengah pemulihan kondisi ekonomi dan peningkatan harga saham pada akhir tahun lalu, kalangan investor tampaknya tengah melakukan aksi profit taking yang kemudian menyebabkan sekelompok saham plat merah melemah terbatas.
/Bisnis
/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah pemulihan kondisi ekonomi dan peningkatan harga saham pada akhir tahun lalu, kalangan investor tampaknya tengah melakukan aksi profit taking yang kemudian menyebabkan sekelompok saham plat merah melemah terbatas.

Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Reza Priyambada mengungkapkan aksi penurunan saham plat merah pada awal tahun, dominan karena adanya profit taking dari kalangan investor.

Dia mencontohkan pada akhir 2016, saham PT Indofarma Tbk (INAF) sempat mencapai Rp5.200 per saham dan kini turun menuju level Rp2.450 per saham pada perdagangan kemarin. Menurutnya, tak menutup kemungkinan penurunan akan terjadi lebih lagi dalam beberapa pekan ke depan.

"Pelemahan saham plat merah saat ini, dominan karena aksi profit taking investor," ungkapnya, Selasa (21/02/2017).

Kondisi serupa terjadi pada saham PT Semen Baturaja Tbk (SMBR). Reza memaparkan pada awal 2016, harga sama emiten semen tersebut sempat di level Rp290 per saham dan ditutup pada level Rp2.790 per saham. Menurutnya, penurunan harga saham SMBR sepanjang tahun ini tidak dipicu oleh sentimen negatif.

Menurutnya, SMBR belum memiliki penetrasi pasar yang cukup besar di pasar. Namun, saat SMBR berencana untuk meningkatkan produksi semen, tambahnya, sentimen positif itu memicu harga saham yang hanya melemah terbatas di tengah aksi profit taking investor.

Sementara itu, untuk saham bank pembangunan daerah dengan kode BJBR, kata Reza, perseroan berencana untuk meningkatkan penyaluran kredit dengan menjaga rasio kredit bermasalah (NPL) yang cenderung stabil. Atas rencana tersebut, dia memproyeksi kinerja saham BJBR akan direspon positif oleh pelaku pasar.

Dalam laporan publikasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), nilai penyaluran kredit Bank Jawa Barat dan Banten (BJBR) per Desember 2016 mencapai Rp63,14 triliun, tumbuh 14,15% dari posisi Rp55,31 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pada 2016, BJBR membukukan laba komprehensif tahun berjalan senilai Rp1,64 triliun, tumbuh 18,8% dari posisi Rp1,38 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Saat ini, pasar juga tengah memperhatikan kinerja konmoditas. Menurutnya, bila harga komoditas kembali rebound maka investor akan memperhatikan saham TINS, ANTM dan PTBA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper