Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Terkoreksi Imbas Aksi Profit Taking

Harga emas di pasar global hari ini terpantau mengalami koreksi seiring dengan aksi profit taking para investor.
Emas batangan dalam berbagai ukuran tersimpan di brankas yang berada di Jerman. / Bloomberg-Michaela Handrek-Rehle
Emas batangan dalam berbagai ukuran tersimpan di brankas yang berada di Jerman. / Bloomberg-Michaela Handrek-Rehle

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas merosot lebih dari 1% setelah sempat mencapai level tertinggi lima minggu seiring dengan aksi profit taking investor dan menyamakan posisi menjelang pertemuan Federal Reserve AS minggu depan.

Mengutip Reuters pada Jumat (13/12/2024), harga emas di pasar spot turun 1,2% menjadi US$2.684,15 per ons. Sementara itu, harga emas berjangka AS terkoreksi 1,7% pada US$2.709,40. Harga emas batangan naik ke level tertinggi sejak 6 November di awal sesi.

"Harga tetap tinggi dalam jangka pendek, meskipun penurunan mungkin terjadi menjelang pertemuan Federal Reserve karena investor mengunci keuntungan," kata Zain Vawda, analis pasar di MarketPulse by OANDA.

"Fokus akan beralih pasca-pertemuan ke arahan pada sesi Januari dan arah kebijakan masa depan, yang akan sangat penting dalam menentukan keberlanjutan kenaikan pasar lebih lanjut."

Sementara itu, FedWatch CME menempatkan kemungkinan penurunan suku bunga Desember pada 98%.

Alex Ebkarian, Kepala Operasi di Allegiance Gold menyebut, meskipun ada peningkatan peluang penurunan suku bunga minggu depan, data inflasi menunjukkan kenaikan. Hal ini membuat The Fed berada dalam posisi yang sulit.

Harga produsen AS naik lebih dari yang diharapkan pada bulan November di tengah lonjakan biaya pangan. 

Hal ini diikuti oleh data inflasi hari Rabu yang menunjukkan harga konsumen meningkat paling tinggi dalam tujuh bulan pada bulan November.

Klaim pengangguran juga meningkat pada minggu terakhir yang menunjukkan pasar tenaga kerja yang membaik sehingga kemungkinan besar Fed akan memangkas suku bunga minggu depan untuk ketiga kalinya, meskipun sedikit kemajuan dalam menurunkan inflasi ke target 2% dalam beberapa bulan terakhir.

"Posisi dana masih agak membengkak dibandingkan dengan ekspektasi pasar untuk FOMC menjelang minggu depan. Jadi, kita bisa melihat beberapa posisi yang sesuai dengan risiko peristiwa itu," kata Daniel Ghali, ahli strategi komoditas di TD Securities.

Sementara itu, bank sentral Eropa, European Central Bank (ECB) memangkas suku bunga untuk keempat kalinya tahun ini, sebesar seperempat poin persentase dan tetap membuka peluang untuk pemangkasan lebih lanjut.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper