Bisnis.com, JAKARTA - Kurs rupiah bertahan di posisi Rp13.330 per dolar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, Selasa (14/2/2017).
Data yang diterbitkan BI pagi ini pada pukul 10.00 WIB menempatkan Jisdor di Rp13.330 per dolar AS, posisi yang sama dengan kemarin.
Pada saat yang sama, nilai tukar rupiah terpantau melemah tipis 0,04% atau 5 poin ke Rp13.329 per dolar AS di pasar spot.
Pada perdagangan Senin (13/2), rupiah ditutup melemah 0,09% atau 12 poin ke Rp13.324.
Sementara itu, indeks dolar AS pagi ini terpantau naik tipis 0,02% atau 0,020 poin ke posisi 100,980 pada pukul 09.56 WIB setelah ditutup dengan penguatan 0,16% di posisi 100,960 pada perdagangan Senin.
Dalam risetnya, Samuel Sekuritas memprediksikan pelemahan rupiah pada perdagangan hari ini, sebagai imbas ketidakpastian Pilkada yang digelar esok hari.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta memaparkan indeks dolar melanjutkan penguatannya menjelang pidato Yellen nanti malam. Kepuasan Yellen terhadap perbaikan serapan tenaga kerja AS bisa semakin mendorong penguatan dolar.
Di sisi lain, euro juga melemah dengan pesimisme European Commission terhadap prospek pertumbuhan Zona Euro di 2017 akibat ketidakpastian politik terutama di Inggris dan AS.
Adapun, rupiah melemah pada perdagangan Senin kemarin, bersamaan dengan kembalinya penguatan dolar di pasar Asia. Kenaikan yield SUN juga terjadi bersamaan dengan pelemahan rupiah walaupun IHSG menguat tajam.
Selain menunggu data perdagangan di Kamis minggu ini, hasil RDG juga ditunggu oleh investor, di mana BI RR rate diperkirakan tetap.
“Ketidakpastian hasil pilkada DKI Jakarta yang bercampur dengan penguatan dolar, diperkirakan bisa mempertahankan tekanan depresiasi terhadap rupiah walaupun baiknya data perdagangan serta optimisme yang tersirat dari hasil RDG BI, bisa mempertahankan sentimen positif,” paparnya.
Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor/Rupiah)
14 Februari | 13.330 |
13 Februari | 13.330 |
10 Februari | 13.318 |
9 Februari | 13.308 |
8 Februari | 13.337 |
Sumber: Bank Indonesia