Bisnis.com, JAKARTA- Kebutuhan bahan baku plastik di tahun 2017 ditargetkan sebesar 5 juta ton, meningkat sekitar 11% dari kebutuhan tahun lalu yang sebesar 4,5 juta ton.
Sementara itu kapasitas produksi di dalam negeri hanya sekitar 2,4 juta ton, sehingga sisa kebutuhan dipenuhi dari impor.
Menurut Asosiasi Industri Aromatika, Olefin, dan Plastik (Inaplas) naiknya kebutuhan bahan baku plastik disebabkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dan konsumsi bahan plastik yang meningkat.
Inaplas mengusulkan pembangunan industri petrokimia di Blok Masela dan Bin-tuni kepada pemerintah, dan mengklaim perusahaan petrokimia di Indonesia tertarik untuk menginvestasikan dana US$5 miliar untuk pembangunan tersebut.
“Jika terealisasi, pembangunan industri bahan baku plastik dapat membantu menekan impor,” tulis HP Financial dalam risetnya yang diterima hari ini, Kamis (19/1/2017).
Sementara itu, impor plastik dan barang dari plastik selama 2016 menurut data BPS mencapai US$7,0 miliar, tumbuh 2,47% dibanding tahun sebelumnya, dengan kontribusi terhadap total impor nonmigas Indonesia sebesar 5,99%.
“Emiten plastik dan kemasan diantaranya FPNI, AKPI, IGAR, YPAS.”