Bisnis.com, JAKARTA -- Emiten properti, PT Hanson International Tbk. berniat menggalang dana dari publik lewat penerbitan obligasi. Dana hasil penerbitan obligasi bakal digunakan untuk akuisisi lahan.
Benny Tjokrosaputro, Direktur Utama Hanson, mengatakan perseroan menargetkan perolehan dana sebesar Rp2 triliun dari penerbitan obligasi berkelanjutan.
Dia memproyeksi nilai emisi mencapai Rp500 miliar untuk setiap penerbitan.
Saat ini, emiten bersandi saham MYRX itu tengah mempersiapkan proses pemeringkatan kepada lembaga pemeringkat. Saat ini, MYRX menyandang peringkat idBBB dari PT Pemeringkat Efek Indonesia.
"Kami mau rating A lah biar jualnya gak susah," jelas Benny kepada Bisnis.com usai rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB), Jumat (13/1/2017).
Benny mengatakan, perseroan membutuhkan pendanaan di luar pinjaman perbankan untuk menambah lahan.
Pasalnya, setiap tahun, perseroan telah menggarap lahan seluas hingga 200 hektare untuk pengembangan properti.
Sementara itu, berdasarkan regulasi, pembelian tanah tidak boleh didanai oleh pinjaman perbankan.
Berdasarkan laporan keuangan Hanson, per Juni 2016 total tanah yang belu dikembangkan oleh perseroan mencapai 2.410 hektare. Jumlah tersebut berkurang 128,18 hektare dibandingkan dengan posisi Desember 2015.