Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MAPI Panen Cuan Segmen Makanan dan Minuman

PT Mitra Adiperkasa Tbk. tampak kian gemilang. Apalagi adanya isu dugaan penggunaan bahan baku kedaluwarsa oleh kompetitor MAPI yakni Pizza Hut dan Marugame Udon membawa angin segar bagi MAPI.

Bisnis.com, JAKARTA--Bisnis makanan dan minuman PT Mitra Adiperkasa Tbk. tampak kian gemilang. Apalagi adanya isu dugaan penggunaan bahan baku kedaluwarsa oleh kompetitor MAPI yakni Pizza Hut dan Marugame Udon membawa angin segar bagi MAPI.

Isu yang berhembus pada awal September 2016 pada kompetitor pun tengah membuat bisnis makanan dan minuman semakin positif. Dalam kinerja kuartal III/2016, segmen food & beverage (F&B) emiten bersandi saham MAPI menjdi motor pertumbuhan pendapatan dan margin perusahaan.

Adapun produk F&B perseroan yakni Starbucks, Burger King, Domino’s Pizza, Pizza Marzano, Krispy Kreme, Cold Stone Creamery Ice Cream, Godiva dan Paul Bakery.

Pada kuartal II/2016, pendapatan bersih untuk segmen kafe dan restoran MAPI senilai Rp798,64 miliar, meningkat Rp478,46 miliar pada kuartal III/2016 menjadi Rp1,27 triliun. Pertumbuhan pendapatan F&B meningkat 59,89% per kuartal.

Peningkatan yang signifikan itu menjadi pertanda baik bagi MAPI untuk meningkatkan segmen makanan dan minuman.

Analis BCA Sekuritas Johanes Prasetia menilai peningkatan pendapatan MAPI segmen F&B berkontribusi sebanyak 20% terhadap EBITDA (earnings before interest, taxes, depreciation and amortization) pada tahun ini dan menunjukkan tren margin operasional yang meningkat dari sebelumnya negatif menjadi 9% pada kuartal III/2016.

"Tahun depan margin operasional MAPI kemungkinan meningkat hingga 10%--12%," ungkap Johanes.

Penguatan segmen F&B pun gencar dilakukan MAPI. Pada Juni 2016, MAPI merencanakan restrukturisasi bisnis F&B dan mengundang investor. Empat anak perusahaan segmen F&B dan 5 merek akan dikonsolidasikan ke anak perusahaan baru, yaitu PT MAP Boga Adiperkasa (MBA) yang sepenuhnya dimiliki oleh MAP.

Keempat anak usaha MAPI yang dikonsolidasikan menjadi MBA adalah PT Sari Coffee Indonesia dengan merek Starbucks, PT Sari Pizza Indonesia dengan merek Pizza Express, PT Premier Doughnut Indonesia dengan merek Krispy Kreme, dan PT Sari Ice Cream Indonesia dengan merek Cold Stone dan Godiva

MAPI pun optimis restrukturisasi tersebut akan memungkinkan Grup MAP untuk memperkuat, mengembangkan dan memperluas bisnis F&B. Manajemen mengharapkan agar MAPI mampu memperoleh dana di masa depan serta struktur modal yang lebih kuat.

Untuk mendanai bisnis F&B, MBA menerbitkan obligasi zero coupon kepada investor berjumlah hingga Rp725 miliar dan induk usaha akan menerbitkan obligasi senilai Rp355 miliar. Atas komitmen MAPI untuk mendongrak lini bisnis ini, Johanes menambahkan segmen F&B akan menyetir pendapatan pada tahun berikutnya.

Cerita baru segmen F&B muncul saat MAPI membawa masuk merek Jamba Juice dari Amerika Serikat. Corporate Secretary Mitra Adiperkasa Fetty Kwartati menerangkan Jamba Juice berada di bawah anak usaha mereka yaitu PT Panen Lestari Internusa.

Jamba Juice memiliki setidaknya 800 gerai di 26 negara di seluruh dunia. Sesuai namanya, produk yang ditawarkan Jamba Juice adalah aneka smoothies and bowls dari buah-buahan dan sayuran segar

Fetty mengungkapkan, sebelumnya, bahwa kerja sama dengan merek tersebut sudah ditandatangani tahun lalu tetapi baru terealisasi pada semester II tahun ini.

"Tahun depan, kami lebih fokus untuk ekspansi di F&B dan specialty store," ungkapnya pada Bisnis, Selasa (6/12).

Bisnis.com, JAKARTA--Bisnis makanan dan minuman PT Mitra Adiperkasa Tbk. tampak kian gemilang. Apalagi adanya isu dugaan penggunaan bahan baku kedaluwarsa oleh kompetitor MAPI yakni Pizza Hut dan Marugame Udon membawa angin segar bagi MAPI. Isu yang berhembus pada awal September 2016 pada kompetitor pun tengah membuat bisnis makanan dan minuman semakin positif. Dalam kinerja kuartal III/2016, segmen food & beverage (F&B) emiten bersandi saham MAPI menjdi motor pertumbuhan pendapatan dan margin perusahaan.  Adapun produk F&B perseroan yakni Starbucks, Burger King, Domino’s Pizza, Pizza Marzano, Krispy Kreme, Cold Stone Creamery Ice Cream, Godiva dan Paul Bakery. Pada kuartal II/2016, pendapatan bersih untuk segmen kafe dan restoran MAPI  senilai Rp798,64 miliar, meningkat Rp478,46 miliar pada kuartal III/2016 menjadi Rp1,27 triliun. Pertumbuhan pendapatan F&B meningkat 59,89% per kuartal. Peningkatan yang signifikan itu menjadi pertanda baik bagi MAPI untuk meningkatkan segmen makanan dan minuman.  Analis BCA Sekuritas Johanes Prasetia menilai peningkatan pendapatan MAPI segmen F&B berkontribusi sebanyak 20% terhadap  EBITDA (earnings before interest, taxes, depreciation and amortization)  pada tahun ini dan menunjukkan tren margin operasional yang meningkat  dari sebelumnya negatif menjadi 9% pada kuartal III/2016. "Tahun depan margin operasional MAPI kemungkinan meningkat hingga 10%--12%," ungkap Johanes. Penguatan segmen F&B pun gencar dilakukan MAPI. Pada Juni 2016, MAPI merencanakan restrukturisasi bisnis F&B dan mengundang investor. Empat anak perusahaan segmen F&B dan 5 merek akan dikonsolidasikan ke anak perusahaan baru, yaitu PT MAP Boga Adiperkasa (MBA) yang sepenuhnya dimiliki oleh MAP. Keempat anak usaha MAPI yang dikonsolidasikan menjadi MBA adalah PT Sari Coffee Indonesia dengan merek Starbucks, PT Sari Pizza Indonesia dengan merek Pizza Express, PT Premier Doughnut Indonesia dengan merek Krispy Kreme, dan PT Sari Ice Cream Indonesia dengan merek Cold Stone dan Godiva MAPI pun optimis restrukturisasi tersebut akan memungkinkan Grup MAP untuk memperkuat, mengembangkan dan memperluas bisnis F&B. Manajemen mengharapkan agar MAPI mampu memperoleh dana di masa depan serta struktur modal yang lebih kuat. Untuk mendanai bisnis F&B, MBA menerbitkan obligasi zero coupon kepada investor berjumlah hingga Rp725 miliar dan induk usaha akan menerbitkan obligasi senilai Rp355 miliar.  Atas komitmen MAPI untuk mendongrak lini bisnis ini, Johanes menambahkan segmen F&B akan menyetir pendapatan pada tahun berikutnya.  Cerita baru segmen F&B muncul saat MAPI membawa masuk merek Jamba Juice dari Amerika Serikat. Corporate Secretary Mitra Adiperkasa Fetty Kwartati menerangkan Jamba Juice berada di bawah anak usaha mereka yaitu PT Panen Lestari Internusa.  Jamba Juice memiliki setidaknya 800 gerai di 26 negara di seluruh dunia. Sesuai namanya, produk yang ditawarkan Jamba Juice adalah aneka smoothies and bowls dari buah-buahan dan sayuran segar Fetty mengungkapkan, sebelumnya, bahwa kerja sama dengan merek tersebut sudah ditandatangani tahun lalu tetapi baru terealisasi pada semester II tahun ini. "Tahun depan, kami lebih fokus untuk ekspansi di F&B dan specialty store," ungkapnya pada Bisnis, Selasa (6/12).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper