Bisnis.com, JAKARTA- Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan penguatan rupiah atas dolar Amerika Serikat pada akhir pekan, bisa tertahan sentimen referendum Italia pada perdagangan hari ini, Senin (5/12/2016).
“Meningkatnya ketidakpastian di Italia memicu penguatan dolar, penguatan rupiah bisa tertahan,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Jumat (2/12/2016).’
Padahal, ujarnya, indeks dolar tetap terkoreksi bahkan setelah tingkat pengangguran diumumkan turun pada Jumat malam.
Pelemahan indeks dolar di akhir pekan juga terjadi saat harga minyak mentah melanjutkan tren penguatannya.
Akan tetapi mundurnya PM Italia pada hari ini menyusul hasil referendum yang menolak usulannya, ujarnya, mengembalikan penguatan dollar.
Selanjutnya, ujar dia, fokus investor global saat ini tertuju pada pertemuan ECB di minggu ini.
Dikemukakan rupiah menguat cukup tajam pada perdagangan Jumat besama dengan kurs lain di Asia. Penguatan rupiah sejalan dengan demonstrasi yang berlangsung damai, serta penguatan SUN yang sebelumnya sempat melemah tajam.
Seperti diketahui referendum Italia kembali memberikan kejutan pada, setelah Inggris memilih keluar dari Uni Eropa.
Jajak pendapat menunjukkan sekitar 59% orang Italia memilih menentang rencana Perdana Menteri Matteo Renzi untuk mengendalikan kekuatan senat Italia.
Referendum Italia dilakukan pada hari Minggu (4/12/2016).
"Saya telah kehilangan. Kita memberi Italia kesempatan untuk berubah, tapi kami tidak berhasil," kata Renzi dalam satu pernyataan yang disiarkan televisi seperti dikutip Bloomberg, Senin (5/12/2016).
Renzi saat ini berusi 41 tahun.
Reuters mengemukakan Renzi menderita kekalahan besar dan mengirim euro lebih rendah. Sebelumnya, Renzi telah mengatakan ia akan mengundurkan diri jika Italia menolak rencananya untuk mengurangi peran majelis tinggi senat.