Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Golden Energy (GEMS) Bidik Akuisisi 2 Tambang Batu Bara 2017

Emiten milik Grup Sinarmas, PT Golden Energy Miners Tbk. membidik akuisisi dua perusahaan tambang batu bara pada paruh pertama 2017.
Aktivitas bisnis PT Golden Energy Miners Tbk/Bisnis.com
Aktivitas bisnis PT Golden Energy Miners Tbk/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten milik Grup Sinarmas, PT Golden Energy Miners Tbk. membidik akuisisi dua perusahaan tambang batu bara pada paruh pertama 2017.

Fuganto Widjaja, Direktur Utama Golden Energy Mines, mengatakan rencana akuisisi pada 2017 merupakan lanjutan dari target mencaplok lima perusahaan tambang hingga 2018. Tahun ini perseroan telah mengakuisisi 100% saham PT Era Mitra Selaras senilai US$37 juta.

"Satu perusahaan sudah diakuisisi, tahun depan kami umumkan dua lagi," katanya.

Dua perusahaan tambang yang akan diakuisisi memiliki cadangan lebih dari 100 juta ton batu bara. Cadangan itu lebih tinggi dari Era Mitra Selaras yang memiliki 68 juta ton batu bara.

Dana akuisisi dua perusahaan tambang itu akan dirogoh dari kas internal, tidak termasuk dalam belanja modal (capital expenditure/capex). Perseroan tidak akan mengincar pinjaman baru untuk akuisisi.

Emiten bersandi saham GEMS tersebut menjaga cara konservatif untuk ekspansi pada tahun depan. Target akuisisi dapat bertambah dua perusahaan lagi apabila telah mendapat kesepakatan dengan pihak penjual.

Proses akuisisi dua perusahaan tambang telah memasuki tahap final, tinggal menunggu persetujuan, hukum, dan administratif. Rencananya, proses akuisisi akan diumumkan pada kuartal I dan II tahun depan.

Akuisisi perusahaan tersebut diproyeksi menambah cadangan batu bara perseroan yang kini mencapai lebih dari 800 juta ton. Perusahaan yang diakuisisi telah memiliki infrastruktur lengkap, sehingga akan dilanjutkan dengan tahap eksplorasi.

Sementara itu, perusahaan tambang milik taipan Eka Tjipta Widjaja tersebut membidik target produksi 12 juta ton pada tahun depan. Hingga kuartal III/2016, perseroan telah memproduksi 7,5 juta ton batu bara dan ditargetkan dapat mencapai 10 juta ton sampai akhir 2016.

Mulai bangkitnya harga batu bara menjadi optimisme bagi manajemen GEMS. Perseroan membidik target pertumbuhan penjualan hingga 25%-30% pada 2017, dan kinerja hingga akhir tahun diperkirakan jauh lebih tinggi dari target.

Penjualan batu bara GEMS proporsional antara domestik dan ekspor. Porsi kontrak dan pasar spot juga seimbang pada angka 50%. Manajemen GEMS telah merambah pasar ekspor baru ke Korea Selatan, Spanyol, Filipina, dan Vietnam.

Perseroan baru menyerap belanja modal senilai US$3 juta untuk perawatan dari total anggaran US$15 juta. Hingga akhir tahun, serapan belanja modal diproyeksi hanya mencapai US$4 juta.

Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) perseroan akhir pekan lalu memutuskan untuk merombak jajaran direksi dan komisaris. Tiga dewan direksi dan satu komisaris mengundurkan diri dari jabatannya. "Direksi dan komisaris baru akan mulai efektif pada 1 Januari 2017," ujar Fuganto.

Susunan dewan komisaris baru perseroan a.l. Komisaris Utama Lay Krisnan Cahya, Wakil Komisaris Utama, Avinash Ramakant Shah, Komisaris Fuganto Widjaja, Komisaris Independen Ketut Sanjaya, Komisaris Independen Bambang Setiawan, dan Komisaris Independen Irwandy Arif.

Adapun, dewan direksi baru a.l. Direktur Utama Bonifasius, Wakil Direktur Utama Biddala Chenna Kesava Reddy, Direktur R. Utoro, Direktur Kumar Krishnan, Direktur Mochtar Suhadi, dan Direktur Independen Leonard Fedrik Sundarto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper