Bisnis.com, JAKARTA- Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan pelemahan indeks dolar Amerika Serikat dan reli harga minyak mentah, akan memberikan dorongan penguatan kurs rupiah.
“Hari ini dorongan penguatan bisa bertambah dan berlanjut, di tengah surutnya kekuatan dolar dan kembalinya penguatan minyak,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Selasa (22/11/2016).
Tetapi, ujarnya, volatilitas berpeluang muncul kembali saat mendekati jadwal aksi demonstrasi pada 25 November 2016.
Pada minggu kedua Desember, pasar juga akan menantikan perubahan kebijakan moneter bank sentral AS. Sehingga akan kembali menghadirkan volatiltias tinggi di pasar keuangan global.
Di samping itu, ujarnya, presiden terpilih AS Donald Trump bersiap menunjuk pejabat di kabinetnya, dan di saat yang bersamaan menunjukkan indikasi ke arah proktesi dagang dengan meninggalkan kerja sama perdagangan Trans Pacific Partnership.
“Tetapi di pasar keuangan terasa Trump Shock yang mulai jenuh terlihat dari indeks dolar dan imbal hasil US Treasury yang mulai turun,” kata Rangga.
Harga minyak juga naik tajam dengan spekulasi pemangkasan produksi minyak oleh OPEC yang kembali muncul, menjelang pertemuan pada 30 November 2016.