Bisnis.com, JAKARTA -- Produsen baja PT Saranacentral Bajatama Tbk. meraup laba bersih sebanyak Rp36,79 miliar per September 2016, berbalik dari rugi bersih sebanyak Rp60,97 miliar pada periode September 2015.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang dikutip Bisnis.com, Kamis (3/11/2016), keuntungan selisih kurs menjadi salah satu penyumbang utama peningkatn laba Saranacentral. Perusahaan bersandi saham BAJA itu meraup laba kurs Rp27,38 miliar dari posisi rugi kur sebesar Rp81,92 miliar pada tahun lalu.
Sementara itu, pendapatan BAJA turun 27,63% menjadi Rp654,31 miliar. Pendapatan turun karena penjualan dua produk utama, galvanis dan saranalum turun masing-masing 14,26% dan 45,08%.
Namun, di sisi lain, BAJA juga mencatat penurunan beban penjualan lebih tinggi, yakni 31,77% sehingga laba kotor perseroan meingkat 120,89% menjadi Rp54,05 miliar.
Di sisi lain, BAJA juga melakukan restrukturisasi pinjaman senilai US$20,6 juta dengan memperpanjang tenor. Handaja Susanto, Direktur Utama Saranacentral mengatakan pinjaman yang direstrukturisasi berasal dari PT Sarana Steel, perusahaan yang terafiliasi dengan perseroan.
Dia menyebut, jangka waktu pinjaman dari Sarana Steel diperpanjang hingga lima tahun ke depan. "Tanggal jatuh tempo diperpanjang dari 3 Oktober 2016 menjadi 3 Oktober 2021," ujarnya.