Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham China ditutup menguat pada perdagangan Senin (8/8/2016) meskipun data perdagangan lemah.
Penguatan ini didorong oleh lonjakan saham batubara dan minat berkelanjutan pada saham properti yang dipicu oleh drama yang melibatkan pengembang utama, sehingga mengimbangi dampak dari data perdagangan yang lebih rendah dari perkiraan.
Indeks Shanghai Composite ditutup menguat 0,93% atau 27,58 poin ke 3.004,28. Sementara itu, indeks CSI300 menguat 0,91% atau 29,07 poin ke 3.234,18.
Berdasarkan data pemerintah yang dirilis hari ini, ekspor dan impor China turun lebih dari yang diperkirakan pada bulan Juli, yang menandakan permintaan global masih lemah.
Seperti yang dikutip dari Reuters, Jiang Chao, analis Haitong Securities, mengatakan dalam perlambatan ekonomi investor sebaiknya mengalokasikan lebih banyak asetnya ke obligasi serta saham dengan kinerja stabil.
Sentimen pasar terangkat oleh lonjakan saham batubara, setelah laporan bahwa pinjaman oleh tujuh penambang batubara besar di Shanxi akan diperpanjang hingga jangka menengah ke pinjaman khusus jangka panjang.
Penambang batubara utama termasuk Xishan Coal dan Electricity Power, Luan Environmental Energy dan Yanzhou Coal menguat lebih dari 10%.
Sementara itu, sektor real estate menguat 2,%, setelah drama dan berbagi akuisisi yang melibatkan Vanke memberikan sentimen positif.
Saham Vanke menguat 4,4% hari ini, setelah sebelumnya melonjak sekitar 17% dalam dua hari perdagangan terakhir menyusul berita akuisisi saham oleh pesaingnya, Evergrande.
